Scanning Electron Microscope (SEM) adalah jenis mikroskop elektron yang menghasilkan gambar sampel dengan memindai permukaan dengan sinar elektron yang terfokus dengan perbesaran hingga skala tertentu. Elektron berinteraksi dengan atom dalam sampel, menghasilkan berbagai sinyal yang berisi informasi tentang topografi permukaan dan komposisi sampel. SEM dapat mengambil gambar penampang melintang (Cross-Sectional images) atau gambar penampang permukaan (surface images) untuk bahan-bahan padat logam, plastik, membran, katalis, tepung/powder, dan lain-lain.
Dalam rangka peningkatkan kompetensi dosen dalam penggunaan mikroskop guna mendukung penelitian yang dilakukan di laboratorium, maka Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengadakan Studi Ekskursi Scanning Electron Microscope (SEM). Studi Ekskursi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Mei 2023. Studi Ekskursi merupakan kerjasama antara Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dengan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya. Mikroskop yang digunakan pada pelatihan ini adalah SEM (scanning electrone microscope)
Sebanyak 12 (dua belas) dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengikuti Studi Ekskursi ini dan diterima oleh Nike Fitayatul Khusnah, S.Si., M.Si. (Pengelola Laboratorium Micro dan Nano Imaging). Dalam penjelasannya mbak Nike (panggilan akrabnya) menjelaskan bagian-bagian penting SEM beserta fungsinya, seperti sistem vacuum: tanpa vacuum yang cukup dalam SEM, berkas electron akan sulit control atau dihasilkan. Kemudian sumber electron: mampu membuat dan mempercepat electron yang dibutuhkan agar hasilnya bisa lebih baik dibandingkan teknologi lainnya. Column: berguna untuk memasang lensa yang dipakai saat sedang meneliti suatu bahan kimia ataupun zat yang ada. Stage: memiliki fungsi utama untuk memindahkan sample dan membawanya menuju berkas electron. Detector system: berfungsi untuk mengumpulkan electron bergantung pada jenis interaksinya dengan sample. System Electronic: memiliki fungsi untuk menggerakkan semua perangkat yang ada sesuai dengan fungsinya. Software: berfungsi untuk menyederhanakan system pengoperasian pada SEM.
Lebih lanjut, dijelaskan keuntungan utama SEM adalah kemampuannya untuk memperbesar sampel hingga jutaan kali lipat, sehingga memungkinkan pengguna untuk melihat detail yang sangat kecil pada sampel, seperti struktur permukaan, topografi, dan komposisi kimia. SEM telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang ilmu, termasuk ilmu material, biologi, geologi, kedokteran, dan lainnya. Dalam bidang material, SEM sering digunakan untuk mengamati struktur mikroskopis dan permukaan material, sedangkan dalam biologi, SEM dapat digunakan untuk mempelajari struktur sel dan organisme mikroskopis. Selain itu, SEM juga memiliki kelebihan dalam menghasilkan gambar tiga dimensi yang sangat detail dan akurat. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari struktur dan sifat sampel secara lebih mendalam, yang dapat membantu dalam pengembangan berbagai aplikasi di berbagai bidang ilmu (Epy M Luqman/FKH Unair).