Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak domba adalah dengan melakukan manajemen pemeliharaan yang baik. Komponen dasar dalam manajemen pemeliharaan salah satunya dengan melakukan pencatatan ternak (recording). Recording merupakan segala jenis kegiatan pencatatan seperti pencatatan silsilah, pencatatan produksi, kegiatan bantuan, manajemen pencatatan pemeliharaan maupun pencatatan kesehatan ternak dalam populasi tertentu.
Dalam rangka memenuhi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat), maka Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengadakan Pengabdian Masyarakat Terpadu di Cipatat Bandung. Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Terpadu di Cipatat Bandung ini dilaksanakan pada 13-14 Mei 2023. Pengmas ini merupakan kerjasama antara Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dengan PT Pesona Satwa Bandung yang diikuti oleh 40 peserta meliputi: peternak, pelaku usaha, pendidik peternakan, mahasiswa perguruan tinggi setempat PTPN dan masyarakat sekitar farm.
Sebanyak 30 dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengikuti Pengmas ini dan diterima oleh Bapak Iyos Nardi Gilbert (Direktur Utama dan Owner PT Pesona Satwa Bandung). Pada kegiatan tersebut dirasa sangat penting untuk menyampaikan materi tentang: Recording dan Manajemen Pemeliharaan Penting Dalam Budidaya Domba yang disampaikan oleh Dr. Epy Muhammad Luqman, M.Si., Drh., PAvet. Dalam penjelasannya mas Epy (panggilan akrabnya) menjelaskan recording memiliki banyak manfaat antara lain: mengetahui populasi domba, identitas dan ciri-ciri khusus domba, memudahkan peternak mengingat kejadian-kejadian penting pada dombanya, perawatan dan pengobatan pada domba yang sakit berdasarkan catatan riwayat kesehatannya, memudahkan peternak mengambil keputusan dalam penanganan, memudahkan peternak melakukan seleksi domba serta dapat mencegah terjadinya kawin sedarah atau perkawinan sedarah.
Lebih lanjut mas Epy menjelaskan bahwa tidak ada format baku dalam menyusun recording. Banyak faktor atau komponen yang dapat dicatat tergantung skala prioritas dan kondisi setempat. Prinsipnya komponen yang mudah untuk dicatat dan memberikan informasi yang dapat dioleh sehingga peternak dapat mengambil keputusan. Adapun komponen pecatatan yang dapat dilakukan meliputi : identitas, silsilah; perkawinan (tanggal, pejantan/induk); induk melahirkan (tanggal, tunggal/kembar, normal/distokia); pedet lahir (tanggal, tunggal/kembar, bobot lahir, jenis kelamin, induk, panjang badan); penyapihan (tanggal, bobot sapih, panjang badan); pengobatan, pengobatan (tanggal, pengobatan); transportasi (pemasukan dan pengeluaran).
Dalam memandu jalanya diskusi dengan peserta oleh Dr. Tri Wahyu Suprayogi, M.Si., Drh dicatat beberapa pertanyaan penting yang sangat dibutuhkan oleh peternak diantaranya apakah perguruan tinggi bisa menyiapkan aplikasi recording yang memudahkan peternak dalam melakukan pencatatan di lapang dalam pupulasi yang besar (Suryo KJ/FKH Unair).