Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Pelayanan Kesehatan Ternak Gratis, Menjangkau Hingga ke Ujung Surabaya

 Mahasiswa PPDH Universitas Airlangga melaksanan Koasistensi Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 01-26 April 2024. Mahasiswa mendapat banyak pengalaman berharga, salah satunya mendapat kesempatan untuk mengikuti pelayanan kesehatan ternak dan ikut menangani kasus secara langsung.

Ternak merupakan komoditas bahan pangan asal hewan yang utama. Sehingga kesehatan ternak menjadi salah satu fokus dalam menjamin keamanan bahan pangan asal hewan. Kesadaran pemilik akan kesehatan dan kesejahteraan ternaknya semakin meningkat, oleh karena itu masyarakat terutama pemilik ternak membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk ternaknya. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya memiliki program pelayanan kesehatan ternak. Pemilik yang memiliki keluhan terkait hewan ternaknya dapat melaporkan dan meminta pelayanan kesehatan, dokter hewan DKPP yang ditunjuk akan datang ke lokasi ternak dan melakukan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan pada hewan tersebut tanpa dikenakan biaya apapun.

Mahasiswa turut serta terjun ke lapangan dan mengikuti proses penanganan kasus. Beberapa kasus kesehatan ternak yang pernah ditemui adalah sebagai berikut. Kasus pertama berlokasi di Ketintang. Empat ekor kambing peranakan etawa mati mendadak dalam waktu satu minggu. Pemeriksaan dilakukan pada kambing-kambing yang masih hidup, dan ditemukan tiga kambing dengan gejala anoreksia, febris, dan ada discharge nasal. Pengobatan dilakukan dengan pemberian antipiretik, dan antihistamin. Sebelumnya kambing sudah diberi antibiotik dan rutin diberi obat penambah energi.

            Kasus kedua berlokasi di Romokalisari, pasien kambing betina post-partus tidak bisa berdiri, lemas, tidak mau makan, ambing membesar karena tidak bisa menyusui anaknya dan kambing menunjukkan gejala dehidrasi. Dari gejala klinis dan anamnesis kambing didiagnosis mengalami parturient paresis atau Milk Fever, dimana kambing mengalami kekurangan kalsium pasca melahirkan. Pengobatan dilakukan dengan pemberian kalsium glukonat untuk menambah kalsium dan suplemen untuk menambah energi.

            Kasus ketiga berlokasi di Pakal. Sapi yang baru dikirim dari Blitar, menunjukkan gejala Lumpy Skin Disease(LSD). Sapi menunjukkan gejala hipersalivasi, keluar discharge nasal, dan muncul lesi-lesi pada kulit. Pengobatan dilakukan dengan pemberian injeksi antibiotik, injeksi antipiretik, dan injeksi vitamin A, D, dan E.

            Peternak sangat terbantu dengan adanya program pelayanan kesehatan hewan gratis ini. Program ini turut membantu mendeteksi dan menekan penyebaran penyakit. Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa sangat bermanfaat, karena mahasiswa dapat berkomunikasi langsung dengan peternak, memeriksa kondisi ternak, dan ikut membantu mengobati ternak. Teori yang didapat selama perkuliahan dapat diterapkan dan mahasiswa juga mendapat ilmu lebih banyak, yang tidak didapat di bangku perkuliahan.

Penulis : Wenda Adistiantim Weliantina

NIM : 161229157

PPDH Unair Gelombang 40 Kelompok 1A

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami