Aj. Kevin namanya, Anjing jantan dengan berat badan 1,1 kg, yang usianya sudah 16 tahun, datang ke RSHP Unair pada tanggal 11 Juni dengan keluhan tidak bisa berjalan normal, yang akhirnya dokter jaga memutuskan untuk dilakukan X-ray untuk peneguhan diagnosa. Hasil x-ray menunjukkan adanya luxatio femoral, sehingga dokter memutuskan bahwa perlu dilakukan reposisi untuk mengembalikan caput femur pada acetabulumnya.
12 Juni 2024, adalah hari dimana Kevin di rawat inap di RSHP Unair untuk dilakukan tindakan operasi berupa reposisi luxatio femoral, dengan sebelumnya diberikan premedikasi serta anestesinya. Bersyukurnya operasi berjalan dengan lancar. Namun, tidak setelahnya, kondisi Kevin kian hari kian menurun, stress menjadi dugaan utama penyebab kondisi Kevin yang kian hari kian menurun, suhu 36°C yang seharusnya bukan suhu normal pada anjing, menjadi suhu yang lazim untuk Kevin, penghangat menjadi “mainan” untuk Kevin untuk membantu menstabilkan suhunya, tangisan dari Kevin selalu memenuhi ruangan transisi, namun kita tidak tahu apa penyebab tangisan Kevin, entah tidak nyaman atau ada hal yang lain.
Pakan recovery yang diberikan untuk Kevin dengan kandungan protein yang tinggi diharapkan mampu terserap dengan baik oleh tubuh, sehingga membantu mempercepat proses recovery pada Kevin pasca operasi luxatio femoral, awalnya Kevin tidak bisa defekasi selama beberapa hari, namun pada akhirnya pada hari ke-3 Kevin bisa defekasi dengan konsistensi dan bentuk yang normal, hal ini tidak berlangsung lama, karena pada hari ke-4 Kevin defekasi dengan konsistensi yang lembek dan berwarna hitam, hal ini diduga karena kondisi Kevin yang sudah tua mempengaruhi sistem kerja organ tubuh Kevin termasuk lambungnya dalam mencerna pakan dengan kandungan protein yang tinggi, sehingga dokter jaga memutuskan untuk memberi pakan khusus gastrointestinal dengan kandungan protein yang rendah diharapkan dapat membantu masalah pada lambung hingga ususnya.
Dengan usia yang sudah tua, yang mempengaruhi fungsi kerja organ tubuh nya, sangat sulit untuk mengembalikan Kevin ke kondisi sebelumnya, namun dengan semangatnya Kevin berhasil bertahan selama beberapa hari, dengan suhu tubuh nya yang terus naik turun, bantuan oksigen juga sering diberikan untuk kevin ketika respiratory rate nya rendah, kevin juga sempat mengalami masa kritis dimana respiratory rate nya hanya mencapai angka 12, heart rate nya hanya berada di angka 72, serta suhu nya yang berada di angka 35, namun Kevin berhasil melalui masa kritis tersebut. Pada hari ke 7 pasca operasi, tepatnya tanggal 18 Juni 2024, pukul 05.31, kondisi kevin semakin parah, semua pertolongan sudah coba diberikan oksigen, CPR, serta penghangat, namun Kevin menyerah pada kondisi nya, dan berpulang ke pangkuan Sang Pencipta.
Kegiatan operasi yang dilakukan pada Aj. Kevin memiliki keterkaitan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, yaitu:
- SDG 3: Kesehatan yang baik dan kesejahteraan: Memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas kepada hewan, termasuk hewan tua, merupakan bagian penting dari SDG 3.
- SDG 10: Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara: Akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas masih belum merata di semua negara. Upaya untuk meningkatkan akses ini perlu dilakukan.
- SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan: Kolaborasi antara dokter hewan, staf rumah sakit hewan, dan pemilik hewan peliharaan sangat penting untuk memastikan perawatan dan pemulihan hewan yang optimal.
Kisah Aj. Kevin mengajari saya banyak hal tentang ketangguhan dan kehidupan. Meskipun usianya sudah tua dan kondisinya lemah, Kevin menunjukkan semangat juang yang luar biasa untuk pulih. Ia juga mengajari saya tentang pentingnya empati dan kasih sayang terhadap hewan, terutama hewan tua yang membutuhkan perawatan ekstra. Saya bersyukur atas kesempatan untuk merawat Kevin dan belajar darinya. Semoga ia beristirahat dengan tenang di alam baka.
Penulis: Moch. Ardiansyah Putra Pratama
