Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Perawatan Luka

Seekor anjing bernama Joly dengan jenis domestik diperiksakan dengan keluhan adanya vulnus karena sebelumnya owner membersihkan luka kecil yang ada pada bagian abdomen sebelah dorsal dengan menggunakan dettol. Setelah dibersihkan dengan cairan Dettol anjing merasakan gatal dan menggaruk bagian yang dibersihkan dengan Dettol sehingga terjadi iritasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencukuran bulu disekitar luka, tampak luka yang sangat lebar dan tampak adanya hemoragi pada permukaan kulit. Keadaan tersebut dilaporkan dan dikonsultasikan ke Dokter Hewan Penanggung Jawab yang menangani Joly untuk selanjutnya dilakukan penanganan untuk Joly.

Dokter hewan penanggung jawab Joly menginstruksikan untuk dilakukan pembersihan luka dengan menggunakan larutan NaCl. Selanjutnya luka dibersihkan dengan kasa hingga kering, pembersihan ini dilakukan dengan cara pelan pelan karena luka masih basah dan masih ada perdarahan pada perlukaan. Joly juga diberikan resep minum untuk mempercepat kesembuhannya, tiap hari juga diberikan injeksi vitamin. Kemudian luka dibalut dengan perban yang melingkari bagian abdomen hingga sebagian thorax.

Perawatan luka ini sebenarnya dilakukan 2 hari sekali dengan diolesi pibaksin, namun karena kondisi hewan yang aktif dan tidak nyaman dengan kondisi dia sedang dikandangkan menyebabkan perban yang membalut luka sering lepas. Keadaan ini membuat perawatan luka menjadi harus dilakukan 2 kali sehari.

Mulai pada hari ke-7 kondisi luka sudah kering hampir keseluruhan, hari berikutnya berangsur angsur bagian yang masih merah menjadi kering. Mulai pada hari ke-9 luka yang sudah kering tampak sudah menunjukkan pigmentasi pada kulit dan mulai ditumbuhi rambut. Joly akhirnya dijemput pada hari ke-10 dan dengan kondisi luka yang sudah kering tanpa perlu dilakukan pembalutan perban pada luka

Kisah Joly dapat dikaitkan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, yaitu:

  • SDG 3: Kesehatan yang baik dan kesejahteraan: Memberikan akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas, termasuk perawatan luka, merupakan bagian penting dari SDG 3.
  • SDG 10: Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara: Akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas masih belum merata di semua negara. Upaya untuk meningkatkan akses ini perlu dilakukan.
  • SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan: Kolaborasi antara dokter hewan, pemilik hewan peliharaan, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan.

 

Kasus Joly menunjukkan pentingnya penggunaan obat dan produk yang tepat untuk hewan peliharaan. Dettol tidak aman digunakan untuk membersihkan luka pada hewan karena dapat menyebabkan iritasi. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan kandang dan memberikan perhatian ekstra pada hewan yang sedang dalam pemulihan.

 

Penulis: Naufal Ashil Fadhli

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami