Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Penanganan Othematoma pada Kucing Meni di Klinik Hewan Greenzone Pet Service

Pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, di klinik Greenzone terdapat pasien yang mengalami othematoma. Aural hematoma (othematoma) merupakan pembengkakan telinga karena pembuluh darah daun telinga yang pecah diantara lapisan dalam kulit dan luar tulang rawan sehingga menyebabkan telinga terisi dengan cairan darah (Islami et al., 2018). Othematoma sering terjadi pada anjing dan kucing di semua umur (Macphail, 2016). Frekuensi terjadi lebih sering pada anjing dibandingkan kucing (Hewit & Bajwa, 2020). Faktor predisposisi othematoma yakni hewan bertelinga panjang dan terkulai, trauma benturan, infeksi telinga, dan reaksi hipersensifitas yang menyebabkan gatal sehingga hewan menggaruk dan menggelengkan kepalanya secara berlebihan. Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain auriculocentesis, auricular incision, dan pembedahan (Nasheer dkk., 2021).

(Dokumentasi milik Klinik Hewan Greenzone Pet Service, 2024)

Tindakan yang dipilih untuk penanganan Kucing Meni adalah tindakan pembedahan. Dua Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Gel. 40 yang sedang melaksanan kegiatan LK Divisi Klinik, ikut serta dalam tindakan operasi bedah bersama dengan Dokter Hewan Anin. Tindakan ini dipilih karena efektif tingkat kesembuhan dengan tingkat kekambuhan yang rendah. Tindakan yang dilakukan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yaitu Good Health and Well Being yang memiliki arti kehidupan yang sehat dan sejahtera, diharapkan dengan dilakukan tindakan tersebut Kucing Meni dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

Tindakan bedah dilakukan dengan anstesi general menggunakan pre-medikasi atropin sulfat (0,1 ml/kgBB) secara subkutan serta acepromazine dan ketamin (0,1 ml/kgBB) secara intramuskular. Setelah dirasa kucing sudah siap untuk dilakukan tindakan, kucing diletakkan pada meja bedah dan dipasang drape. Setelah itu dilakukan sayatan linier di tengah daun telinga yang bengkak pada sisi dalam. Daun telinga dipencet/ditekan mengarah ke tengah untuk mengeluarkan cairan/hematoma. Setelah dirasa cukup, dilakukan penjahitan simple interruipted suture mengelingi sayatan dengan menggunakan benang jahit polyglycolic acid. Hal tersebut dilakukan untuk menekan ruang yang ada dan dapat mencegah terjadinya penumpukan cairan/hematoma kembali. Luka sayatan dibiarkan terbuka agar sisa hematoma dapat keluar. Luka diolesi salep chloramfecort untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengindari infeksi pascabedah. Setelah itu Kucing Meni dipakaikan Elizabeth collar untuk menghindari garukan yang dapat merusak jahitan. Pengobatan post-operasi diberikan Inj. enrofloxacin (0,1 ml/kgBB) dan diresepkan obat racik oral yang mengandung antibiotik, antiinflamasi, antifibrinolitik, vitamin, dan albumin untuk mempercepat proses recovery dengan rawat jalan.

Penulis : Viviania Ramadeagi (161229158)

PPDH 40/Kel 1B/Poli 3

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami