Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Lika Liku Perjalanan Dokter Hewan

Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) merupakan jenjang pendidikan profesi dokter hewan
untuk mendapatkan gelar dokter hewan. Salah satu divisi yang dilewati pada saat melaksanakan
PPDH adalah divisi klinik. Divisi klinik merupakan salah satu divisi yang mengajarkan berbagai
hal, mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa, diagnosa banding, prognosa sampai terapi
yang dilakukan.
Menangani kasus fraktur mungkin salah satu kasus yang terbilang cukup sulit di dalam dunia
kedokteran hewan. Dalam bidang medik Veteriner, dokter hewan tidak hanya dituntut untuk
dapat menangani satu spesies tertentu. Keberagaman pasien yang luas ini menjadikan dokter
hewan perlu memiliki pemahaman anatomi yang baik pada berbagai macam hewan.

Salah satu kasus yang pernah ditangani selama melaksanakan koasistensi adalah fraktur simfisis
mandibula akibat traumatik yang datang pada Jumat, 15 Maret 2024. Fraktur pada simfisis
mandibula adalah kondisi ketika keutuhan susunan tulang dagu terputus (patah). Penyebab utama
fraktur adalah adanya tekanan atau benturan yang cukup kuat ke tulang, sehingga tulang tidak
lagi mampu menahan tekanan tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera akibat kecelakaan,
gerakan atau hentakan berulang, benturan langsung, dan lain sebagainya.
Pada kasus kali ini, seekor kucing berumur 1 tahun datang dengan riwayat tertabrak kendaraan
roda empat. Dokter hewan dan dokter hewan muda yang bertugas langsung memberikan
penanganan yang diperlukan serta melakukan pemeriksaan fisik. Wajah pasien tampak tidak
simetris dengan kondisi penuh luka dan perdarahan. Untuk mengetahui area kerusakan dan
menegakkan diagnosa dilakukan pemeriksaan radiografi dengan X-ray. Hasilnya adalah terdapat
diskontinuitas pada bagian rahan bawah disertai dengan dislokasi pada pangkal ekor. Sebagai
dokter hewan penanggungjawab, drh. Miyayu segera menjadwalkan tindakan operatif untuk
memperbaiki kerusakan yang ada.

Setelah dilakukan tindakan operasi, pasien tersebut masih perlu penanganan intensif agar
pemulihan dapat berlangsung dengan baik. Namun, salah satu tantangan menjadi dokter hewan
adalah keterbatasan komunikasi antara dokter hewan dan pasiennya. Hal yang menjadi PR untuk
dokter hewan adalah bagaimana mengkondisikan pasien pasca operasi agar dapat meminimalisir
resiko dan hal yang tidak diinginkan. Sebagai dokter hewan yang memiliki kewajiban moral dan
tanggungjawab, perawatan pasca operasi dilakukan dengan kehati-hatian dan sangat
memperhatikan kondisi pasien.

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami