Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

BELAJAR BUDIDAYA IKAN LELE BERSAMA MAHASISWA PPDH UNAIR DAN DKPP KOTA SURANAYA DI MINI AGROWISATA SURABAYA

page1image16702368

Salah satu wahana PKL koasistensi di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner bagi bagi mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) Gelombang XXXIX Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga adalah di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya merupakan institusi pemerintah yang bergerak di bawah Kementrian Pertanian yang tidak hanya memberikan pelayanan di bidang pertanian, tetapi juga di sektor perikanan dan peternakan. Beberapa program peningkatan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan untuk membangun kemandirian pangan dalam mencegah terjadinya krisis pangan dengan memberikan bantuan berupa alat bantu maupun sosialisasi, seperti pelatihan budidaya ikan lele.

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari rangkaian kegiatan mahasiswa PPDH FKH UNAIR yang dilakukan di luar kampus. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa PPDH Gelombang XXXIX Tandem 5 yang diikuti sebanyak 5 orang, yaitu Ulul Khoiriyah, S.KH; Giovanni Dwi Syahni Putra, S.KH; Adelia Ayu Pratiwi, S.KH; Bayu Dwi Saputra, S.KH dan Novita Dwi Ananda, S.KH selama satu minggu mulai dari tanggal 11 – 28 Maret 2024 di bawah bimbingan drh. Aris, drh Rinni, dan drh Maria selaku Dokter Hewan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya. Selama kegiatan di DKPP Kota Surabaya, mahasiswa dibagi oleh dokter hewan pembimbing untuk terjun langsung ke beberapa wilayah kerja seperti di klinik hewan, kantor DKPP, Mini Agrowisata, RPH Pegirian, Tahura Sumur Welut dan Adventure Land Romokalisari untuk mengamati aktifitas kegiatan yang dilakukan mulai dari pemeliharaan hewan, pengobatan hewan dan pengolahan hasil produk hewan.

Budidaya ikan lele merupakan salah satu program perikanan yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Budidaya ikan lele dimulai dengan melakukan pemisahan antara induk jantan dan betina ke dalam kolam yang berbeda hingga siap untuk dilakukan pemijahan. Sebelum pemijahan, perlu dilakukan penimbangan bobot induk dan pemasangan ijuk sebagai tempat menempelnya telur. Proses pemijahan dengan cara memasukkan satu pasang induk ikan lele jantan dan betina ke dalam kolam khusus untuk pemijahan pada pukul 14.00 WIB agar proses pembuahan tepat dilakukan pada tengah malam. Telur yang dihasilkan harus segera dibersihkan menggunakan air bersih agar tidak busuk dan biarkan selama dua hari hingga berubah menjadi larva. Setelah tiga hari dapat diberikan pakan berupa cacing sutra maupun kuning telur yang direbus. Bibit ikan lele yang dihasilkan dapat dipelihara hingga siap panen dan dijual dengan harga terjangkau dan hasil penjualan diberikan kepada warga yang membutuhkan atau didistribusikan pada warga yang memiliki anak stunting.

Dengan adanya kegiatan PKL di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya dapat membuka wawasan baru bahwa lingkungan tempat kerja seorang dokter hewan tidak hanya di klinik maupun peternakan saja, tetapi dapat juga di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner terutama bidang perikanan dalam hal budidaya ikan. Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa kegiatan mahasiswa PPDH FKH UNAIR dalam hal ketahanan pangan ini wujud upaya untuk menghindari kelaparan, dimana telah memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustable Development Goals (SDGs) ke-2 Tentang Mengakhiri Kelaparan dan Mencapai Ketahanan Pangan. Budidaya perikanan baik perairan darat maupun laut yang berkelanjutan, sejalan dengan keterkaitan budidaya lele terhadap program SDGs ke-8 yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua.

Penulis : PPDH 39 FKH UNAIR, Kel. 5B

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami