Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Perawatan FLUTD Pada Kucing Anggora Jeki

Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) merupakan penyakit yang umum terjadi pada kucing, terutama kucing jantan. Penyakit ini menyerang bagian bawah saluran kemih, yakni kandung kemih dan uretra, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

Kasus Kucing Jeki

Kucing Jeki, seekor kucing jantan, menjadi salah satu contoh hewan yang menderita FLUTD. Ia datang ke klinik hewan dengan keluhan utama sulit buang air kecil dan urine berwarna kemerahan. Pemeriksaan fisik dan anamnesa mengarahkan dokter hewan pada diagnosis FLUTD.

Struktur anatomi kucing jantan, dengan uretra yang lebih sempit dibandingkan kucing betina, membuat mereka lebih rentan terhadap FLUTD. Penyebab FLUTD pada Kucing Jeki diduga terkait dengan endapan kristal pada kandung kemih dan uretanya. Endapan kristal ini dapat menyebabkan peradangan, kesulitan buang air kecil, dan munculnya darah dalam urine (hematuria).

Tindakan Pengobatan dan Perawatan

Kucing Jeki segera mendapatkan penanganan di IGD dengan pemasangan kateter untuk membantu pengeluaran urine dan pemberian obat injeksi untuk meredakan peradangan dan rasa sakit.

Selanjutnya, Kucing Jeki menjalani perawatan intensif rawat inap selama 5 hari. Selama periode ini, ia dipasangi kateter selama 3 hari, menerima antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih, suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan pakan khusus yang diformulasikan untuk menjaga kesehatan saluran kemih.

Kucing Jeki menunjukkan progres yang baik selama perawatan. Hematuria (darah dalam urine) berhenti dan ia kembali dapat buang air kecil dengan lancar. Ia juga sangat kooperatif selama pemeriksaan, seperti pemeriksaan sedimen urine dan X-ray, yang membantu menegakkan diagnosis dengan tepat.

Kasus Kucing Jeki menunjukkan bahwa FLUTD adalah penyakit yang serius dan dapat terjadi pada kucing, terutama jantan. Faktor seperti pola hidup, pakan, minum, dan perawatan kucing menjadi aspek penting dalam tindakan preventif FLUTD.

Kisah Kucing Jeki juga menekankan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas. Perawatan intensif yang ia terima di klinik hewan membantu menyelamatkan nyawanya dan mengembalikan kesehatannya.

Kasus ini dapat dikaitkan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, yaitu:

  • SDG 3: Kesehatan yang baik dan kesejahteraan: Memberikan akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas merupakan bagian penting dari SDG 3.
  • SDG 10: Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara: Akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas masih belum merata di semua negara. Upaya untuk meningkatkan akses ini perlu dilakukan.
  • SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan: Kolaborasi antara dokter hewan, pemilik hewan peliharaan, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan pencegahan dan pengobatan penyakit pada hewan dengan tepat.

Kisah Kucing Jeki menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan, terutama dengan memperhatikan faktor risiko FLUTD. Dengan memberikan perawatan yang tepat dan akses terhadap layanan kesehatan hewan yang berkualitas, kita dapat membantu hewan peliharaan terhindar dari penyakit dan menjalani hidup yang sehat dan bahagia.

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami