Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Mei – Juli 2024, RSHP FKH UNAIR mendapatkan pasien yaitu Kc. Nyong. Kc. Nyong, merupakan seekor kucing jantan berusia 3 tahun 6 bulan, mengalami kecelakaan tragis yang berakibat kerusakan saraf dan berbagai komplikasi kesehatan. Salah satu komplikasi yang paling mengkhawatirkan adalah gangguan saluran kemih bawah (FLUTD). Artikel ini menceritakan kisah perjuangan Kc. Nyong melawan FLUTD dan proses pemulihannya yang inspiratif.

Saat Kc. Nyong dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga (RSHP), ia menunjukkan beberapa gejala FLUTD yang khas, seperti:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Sering bolak-balik ke kotak pasir
  • Muntah
  • Demam
  • Nafsu makan menurun

Pemeriksaan fisik dan tes diagnostik, seperti pemeriksaan urine dan palpasi kandung kemih, mengkonfirmasi diagnosis FLUTD. Kc. Nyong juga mengalami dehidrasi parah dan infeksi bakteri, infeksi bakteri ini ditunjukan dari adanya nanah dan bau pada telinga.

Penanganan FLUTD pada Kc. Nyong melibatkan beberapa langkah penting:

  • Pemasangan kateter: Kateter dipasang pada penis Kc. Nyong untuk mengalirkan urine yang tertahan di kandung kemihnya. Hal ini membantu mencegah peradangan kandung kemih dan komplikasi lainnya.
  • Flushing kateter: Flushing dilakukan secara rutin untuk membersihkan urine dan kristal yang dapat menyumbat kateter.
  • Pemberian obat: Kc. Nyong menerima berbagai obat, termasuk antibiotik untuk infeksi bakteri, obat anti-inflamasi untuk meredakan peradangan, dan obat pencernaan untuk mengatasi muntah.
  • Perawatan luka: Luka akibat operasi dibersihkan dan dirawat dengan hati-hati untuk mencegah infeksi.

Perjalanan pemulihan Kc. Nyong tidak mudah. Ia mengalami beberapa komplikasi, seperti infeksi luka dan kesulitan buang air kecil setelah pelepasan kateter. Namun, dengan perawatan yang intensif dan penuh kasih sayang dari tim dokter hewan RSHP, Kc. Nyong perlahan-lahan pulih.

Kisah Kc. Nyong dapat dikaitkan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, yaitu:

  • SDG 3: Kesehatan yang baik dan kesejahteraan – Kisah ini menunjukkan bagaimana akses ke layanan kesehatan hewan yang berkualitas dapat menyelamatkan nyawa hewan peliharaan.
  • SDG 10: Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara – Akses ke layanan kesehatan hewan yang berkualitas seringkali tidak merata, dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki akses yang lebih terbatas. Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan hewan di semua negara.
  • SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan – Kisah Kc. Nyong menunjukkan pentingnya kolaborasi antara dokter hewan, pemilik hewan peliharaan, dan organisasi lain untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan peliharaan.

Kisah Kc. Nyong adalah kisah tentang ketahanan dan harapan. Ini adalah pengingat bahwa dengan perawatan dan kasih sayang yang tepat, bahkan hewan yang paling sakit pun dapat pulih dan menjalani kehidupan yang bahagia dan sehat.

Penulis: Citra Kurnia Putri

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami