Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

FELINE LOWER URINARY TRACT DISEASE (FLUTD)

Selamat siang, perkenalkan saya Nadine Bunga Emerentia Laksana, mahasiswi PPDH 40 tandem 5. Saat ini, saya sedang berada pada stase Klinik di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga. Stase kami dimulai pada tanggal 06 Mei hingga 14 Juli, dengan pembagian 3 minggu di luar klinik dan 7 minggu di RSHP.

Pada tanggal 25 Mei 2024, saya mendapatkan kesempatan untuk menangani pasien kucing jantan bernama Moca yang berusia 6 tahun dengan bobot 3,7 kg. Kucing Moca memiliki riwayat pipis berdarah, suhu tubuh tidak stabil, tampak lemas, belum vaksin dan obat cacing, belum steril, serta tidak nafsu makan. Kucing ini sudah diberikan dry food urinary namun belum menunjukkan perubahan dan telah lima kali masuk ke klinik dengan keluhan serupa.

Setelah melakukan anamnesa, saya melanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan menunjukkan suhu tubuh Moca 37,8°C, frekuensi pulsus 148x/menit, dan frekuensi nafas 42x/menit. Pemeriksaan dehidrasi menunjukkan turgor kulit 3, dan saat dilakukan palpasi, ditemukan vesica urinaria yang membesar. Sebelum penanganan lebih lanjut, Moca diberikan terapi cairan infus Ringer Laktat untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit akibat dehidrasi.

Penanganan yang diberikan berupa pemasangan kateter pada penis yang dijahit di sekelilingnya untuk mencegah lepasnya kateter, meskipun kucing Moca menunjukkan respon menggeram. Setelah pemasangan kateter, dilakukan flushing dengan larutan NaCl untuk mengeluarkan urin dari vesica urinaria yang membesar. Saat flushing, ditemukan urin berwarna merah, dan proses ini dilanjutkan hingga urin yang keluar berwarna bening. Pemasangan kateter bertujuan mencegah timbulnya peradangan kandung kemih (cystitis).

Perawatan yang diberikan kepada Moca meliputi:
Cystaid: 1 kapsul 1x sehari
Biodin ATP: 1x sehari sebagai sumber energi
Flushing: dilakukan setiap hari dengan Aquades dan Vicilin
Collar: dipasang di leher untuk mencegah Moca menjilat area genital sehingga kateter tidak lepas

Moca juga diberikan makanan khusus urinary dan renal untuk meningkatkan pengenceran urin dan menjaga fungsi ginjal.

Relevansi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Kegiatan pendidikan dan pelatihan di RSHP Universitas Airlangga ini berkaitan dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain:

  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan: Melalui pendidikan dan pelatihan dokter hewan muda, RSHP Universitas Airlangga berkontribusi pada peningkatan kesehatan hewan yang pada gilirannya juga berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Hewan yang sehat dapat mencegah penyebaran penyakit zoonosis dan mendukung kesejahteraan pemilik hewan.
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas : RSHP Universitas Airlangga menyediakan pendidikan berkualitas bagi para dokter hewan muda, memberikan mereka keterampilan praktis dan pengalaman langsung yang sangat berharga untuk karier mereka di masa depan.
  • SDG 15: Kehidupan di Darat: Penanganan yang baik terhadap hewan peliharaan dan pendidikan yang diberikan kepada para dokter hewan muda menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan, yang merupakan bagian penting dari ekosistem darat yang sehat dan berkelanjutan.

Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan di RSHP Universitas Airlangga tidak hanya memberikan manfaat bagi para dokter hewan muda, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan, mendukung pencapaian beberapa tujuan dalam SDGs.

Penulis: Nadine Bunga Emerentia Laksana

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami