Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

MALAM YANG SERU SAAT PENANGANAN DISTOKIA

Pada Hari Kamis, 18 Maret 2024 kelompok 5B Program Profesi Dokter Hewan Universitas Airlangga gelombang XLI yang terdiri dari Choirul, Daniel, Sisda, Liana, Tasya, Neva, dan Kharomah telah melaksanakan kegiatan pelayanan kasus distokia di Desa Bendo, Bojonegoro. Kegiatan tersebut dibawah bimbingan Drh. Reza, sebagai Dokter Hewan dan Mas Rudy sebagai asisten. Kasus tersebut dilaporkan oleh peternak pada pukul 20.00 WIB.

Dalam dunia peternakan sapi, kelahiran anak sapi baru adalah momen yang dinantikan. Namun, tidak selalu berjalan mulus. distokia, atau kesulitan melahirkan, sering menjadi tantangan besar yang bisa membawa dampak serius bagi induk dan anak sapi. Menangani distokia dengan cepat dan efektif sangat penting untuk memastikan keselamatan kedua hewan tersebut. Kasus distokia ini biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya akibat posisi janin yang tidak sesuai sehingga mengalami kesulitan saat partus atau kelahiran. Pada kasus ini, induk akhirnya dapat melahirkan pedet dengan bantuan dokter hewan dengan metode traksi yaitu fetus didorong kembali ke dalam untuk memperbaiki posisi fetus, lalu kemudian fetus ditarik keluar. Dua jam setelah melahirkan pedet tidak dapat diselamatkan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan hal tersebut terjadi akibat penanganan kasus yang kurang cepat akibat kurangnya pengetahuan peternak terhadap kondisi sapinya. Pedet terlalu lama di dalam perut induk dan menghirup terlalu banyak air ketuban.

Distokia pada sapi adalah tantangan serius dalam peternakan, tetapi dengan pengetahuan yang tepat tentang penyebab, gejala, dan cara penanganannya, peternak dapat mengurangi risiko dan dampak negatifnya. Langkah pencegahan yang baik selaras dengan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Good Health, yang memiliki arti: tindakan cepat dan tepat demi memastikan keselamatan dan kesejahteraan induk dan anak sapi. Dengan begitu, peternak juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan mereka. Jadikan kelahiran anak sapi sebagai momen yang selalu dinantikan, bebas dari kekhawatiran distokia.

 

Penulis : Kelompok 5B PPDH 41

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami