Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Kegiatan PKL PPDH 41 Kel. 1A – Ternak Agung Farm

Melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan Universitas Airlangga, mahasiswa Program Pendidikan
Dokter Hewan Gelombang 41 kelompok 1A mendapat kesempatan untuk mengikuti rangkaian
kegiatan rutin di Ternak Agung Farm, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para calon
dokter hewan untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman dalam bidang perunggasan ayam petelur.
Dalam praktiknya, kegiatan yang dilakukan mencakup manajemen kandang, pakan, monitoring
kesehatan melalui program vaksinasi, serta produksi dan distribusi telur sebagai komoditas hasil yang
kemudian akan dipasarkan ke masyarakat.

Berdasarkan pemaparan Donny selaku pemilik farm, per-tanggal 29 April 2024 jumlah ayam petelur
betina produktif yang ada di Ternak Agung Farm mencapai 35.000 ekor dan DOC petelur pejantan
sebanyak 2.000 ekor. Pada jumlah ini, farm diharuskan memiliki manajemen kandang dan pakan yang
baik untuk menjaga kesehatan ayam sehingga dapat memaksimalkan produktivitas.
Rutinitas kandang Ternak Agung Farm dimulai pukul 08.00 WIB dengan membersihkan wadah pakan
dan minum serta area sekitar kandang. Pembersihan ini dilakukan untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dan jamur yang berpotensi menghasilkan toksin yang dapat mengganggu kesehatan ayam.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian pakan sesuai dengan formulasi ransum yang ada. Hal ini
ditujukan untuk menjaga Feed Conversion Rate (FCR) tetap pada jumlah minimum sehingga peternak
tidak mengalami kerugian. Formulasi ransum ayam petelur di ternak agung farm meliputi Jagung
sebanyak 80 kg, bekatul 17 kg, konsentrat 50 kg, tepung grit 3 kg, mesamix 0,3 kg, larvatox 0,15 kg.
Komponen ini kemudian digiling terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ayam.

Manajemen kesehatan yang telah diterapkan di ternak agung farm meliputi vaksinasi dan pemberian
vitamin. Selama pelaksanaan PKL, kelompok 1A berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam
melakukan vaksinasi ND/IB pada ayam tua, vaksinasi ND/AI pada ayam muda secara intramuskular,
vaksinasi ND/IB pada DOC petelur jantan usia 4 hari, dan vaksinasi gumboro melalui tetes mulut saat
DOC berusia 11 hari, serta pemberian vitamin E/selenium dilakukan secara injeksi intramuskular.
Pukul 12 siang dilakukan pengambilan telur di setiap kandang ayam. Telur dikumpulkan dalam kotak
yang menampung 180 butir telur untuk telur berukuran kecil dan 170 butir telur untuk telur berukuran
besar. Setelah itu, masing-masing kotak berisi telur ditimbang dan dirata-rata berat telurnya. Kotak
yang sudah ditimbang dimasukan ke dalam truk untuk dikirim dan dipasarkan ke masyarakat.

Melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan Universitas Airlangga, mahasiswa Program Pendidikan
Dokter Hewan Gelombang 41 kelompok 1A mendapat kesempatan untuk mengikuti rangkaian
kegiatan rutin di Koperasi Peternakan Sapi Perah, Kecamatan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan,
Jawa Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para calon
dokter hewan untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman dalam bidang peternakan sapi perah.
Dalam praktiknya, kegiatan yang dilakukan mencakup manajemen kandang, pakan, dan pemeliharaan,
monitoring kesehatan melalui program vaksinasi, serta kegiatan inseminasi buatan.

Berdasarkan data yang dimiliki pihak KPSP jumlah populasi sapi perah anggota KPSP mencapai
19.000 ekor. Populasi sapi perah sebelumnya mencapai 25.000 ekor namun menurun pasca terjadiny
wabah PMK yang muncul kembali pada tahun 2022. Pada kasus ini, KPSP diharuskan memiliki
manajemen pemeliharaan dan kesehatan yang baik untuk menjaga kesehatan sapi perah sehingga
dapat memaksimalkan produktivitas.

Rutinitas kegiatan kami di kantor keswan KPSP dimulai dari pukul 07.00 WIB dengan mengikuti staff
keswan yang bertugas. Staff keswan terdiri dari paramedis, inseminator, vaksinator dan pemeliharaan
sapi. Kami secara bergantian mengikuti kegiatan para staff mulai dari menangani kasus-kasus
penyakit pada sapi, melakukan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan. vaksinasi PMK, dan
pemotongan kuku sapi. Secara umum kasus yang sering ditemukan di lapangan antara lain, Milk
fever, Distokia, Prolaps Uteri, Foot Rot, Acidosis Metabolic, dan LSD. Selain itu, dalam sehari
panggilan untuk inseminasi buatan pun tinggi bisa mencapai 10 panggilan tiap inseminator. Vaksinasi
PMK dilakukan setiap hari mulai pukul 10.00 WIB. Sangat disayangkan karena kenyataan di
lapangan para pemilik sapi masih enggan dan menolak untuk menerima vaksinasi dikarenakan
kurangnya edukasi dan pemahaman yang cukup akan program vaksinasi. Alasan menolak pun cukup
beragam, seperti abortus pada sapi bunting, berhenti laktasi, ataupun kematian. Pemotongan kuku
dilakukan setiap hari oleh 4 staff sekaligus untuk menghandling sapi agar memudahkan proses
pemotongan kuku.

Pemerahan susu dilakukan sehari dua kali setiap pagi dan sore hari. Susu yang sudah diperah akan
ditampung di masing-masing pos penampungan terdekat sebelum disetorkan ke laboratorium
pengolahan susu. Susu yang telah diterima kemudian diukur berat jenisnya, kemudian di uji
organoleptik, pemalsuan, dan alkohol. Susu diolah menjadi susu pasteurisasi, kerupuk susu, dan
permen susu kemudian dipasarkan ke masyarakat.

 

Berdasarkan pemaparan diatas, PKL-TB 2D di Puskeswan Tapen Bondowoso yang fokus pada penanganan Penyakit Kulit Lumpy (LSD) pada sapi dapat dikategorikan dalam SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, dan SDG 3 : Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik.

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami