Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Yuk Mengenal lebih dalam Operasi Caesar pada Anjing!

Operasi caesar adalah operasi yang tidak asing ditelinga kita. Namun, caesar yang dimaksud adalah caesar yang dilakukan pada ibu yang mau melahirkan. Pernah tidak, kita membayangkan bahwa operasi caesar juga bisa dilakukan pada anjing loh! Kapan dan mengapa ya anjing yang bunting perlu di-caesar? Apa saja resiko yang harus siap dihadapi owner setelah anabulnya di-operasi caesar? Yuk simak di paragraf selanjutnya.

Sebelum ke pembahasan inti, latar belakang saya ingin membahas operasi caesar karena operasi caesar termasuk dalam serangkaian kegiatan yang dilakukan di Koasistensi Klinik Luar Kampus khususnya di Klinik Intimedipet, dan saat itu adalah pertama kalinya saya mengikuti proses operasi caesar. Selain caesar, Klinik Intimedipet juga melayani konsultasi, rawat inap atau opname, ovariohisterektomi, kastrasi, kateterisasi, pemeriksaan USG, jasa kubur dll. Kegiatan yang dilakukan saya dan teman-teman saya diantaranya adalah belajar memasang infus, menghitung dosis obat, membuat obat racik, injeksi obat, teknik-teknik operasi, tahap-tahap perawatan luka, serta melakukan visit atau house calling disekitar daerah Surabaya. Operasi yang kemarin dilakukan diantaranya adalah ovariohisterektomi, operasi tumor, operasi penanganan hernia umbilicalis, dan operasi caesar.

Gambar 1. (Kiri) Pengecekan suhu pasien (Kanan) Perawatan luka pasca sterilisasi

Gambar 2. (Kiri) Pemasangan perban pada pasien (Kanan) Penjahitan luka abses terbuka tergigit luwak

 

Gambar 3. (Kiri) Visit pasien (Kanan) Penjahitan luka terbuka akibat myasis

Operasi caesar atau c-section sendiri adalah operasi untuk mengeluarkan anak anjing dari uterus. Operasi ini dilakukan sebgai operasi emergency ketika induk anjing kesulitan saat melahirkan secara normal, misalnya pada kasus distokia (posisi bayi tidak normal saat hari H kelahiran). Ketika terjadi distokia yang parah, maka opsi operasi caesaradalah opsi terbaik namun resiko pasca operasi harus diperhatikan. Resiko pasca operasi diantaranya haemorrhagi (pendarahan), pyometra (infeksi di uterus), mastitis (radang pada ambing), infeksi pada bagian luka/jahitan serta peritonitis (infeksi di bagian perut/abdomen).

Operasi caesar yang kemarin dilakukan adalah operasi yang dilakukan pada Anjing ras french bulldog bernama Birdie. Usianya sudah 13 tahun. Hasil USG menunjukkan Birdie memiliki 2 anak, lalu owner memutuskan untuk melakukan rawat inap menjelang hari-H kelahiran. Pre Medikasi yang dilakukan saat hari H operasi adalah pemberian injeksi Atropin, Acepromazin, serta ketamin.

Gambar 4. Anjing Birdie setelah diberikan anastesi

Gambar 5. (Kiri) Anak anjing Birdie di Inkubator (Kanan) Anak Anjing Birdie dielus-elus dengan handuk hangat

Operasi dilakukan pertama-tama dengan melakukan insisi dibawah pusar (linea alba), lalu uterus dikuakkan, dan bayi anjing dikeluarkan. Bayi anjing segera dielus-elus dengan anduk sambil dikeluarkan cairan dihidungnya hingga bersuara, lalu dimasukkan ke inkubator. Setelah itu dilakukan proses menjahit. Lalu diberikan obat pereda nyeri dan oksigen bila diperlukan. Lalu tempat jahitan luka diberikan salep dan antibiotik berbentuk bubuk/puyer, ditutup dengan kassa dan ultrafix (semacam plester).

Setelah dilakukan operasi di pagi hari, Birdie beserta anaknya dijemput oleh owner-nya di sore hari. Setelah 3 hari dipulangkan, owner mengabarkan Dokter bahwa anak Birdie mati satu dan yang satunya mengalami diare, lalu meminta Dokter untuk visit. Ketika sampai dirumah owner, Birdie tampak aktif dan sehat. Anak Birdie yang diare disarankan untuk diberi probiovar (semacam probiotik). Berdasar pernyataan owner, anak Birdie yang mati diduga karena suhu dikandang yang kurang hangat (tidak diberi lampu) serta Birdie yang masi belajar menyusui, hanya mau menyusui jika ditemani owner, perilaku tersebut memang salah satu resiko dari operasi caesar pada anjing.

Bagaimana teman-teman? Sudah lebih kenal kan dengan operasi caesar pada anjing? Proses operasi yang sudah dipaparkan tadi secara umum selaras dengan SDGs (Sustainable Development Goals) poin no.3 yaitu good health. Peran Klinik hewan sebagai tempat anabul mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari Dokter Hewan dapat mendukung good health khususnya Kesehatan hewan yang nantinya juga berhubungan dengan Kesehatan manusia seperti dalam konsep one health. One health adalah pendekatan pemersatu yang diindikasikan secara berkelanjutan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan dan ekosistem.

Nama: Daffa Amalia Putri

NIM: 161229134 (PPDH Gel.40/Kel.3/Poli 1)

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami