Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Operasi Ovariohisterektomi pada kucing

Sepuluh minggu kami habiskan dalam menempuh divisi klinik. Koasistensi divisi klinik
dibagi menjadi dua tempat. Tiga minggu awal kami laksanakan di Klinik Luar Kampus.
Green Zone nama klinik yang menjadi tempat kami belajar. Berbagai macam kasus kami
temui mulai dari kasus interna dan bedah. Proptosis bulbi pada kucing ras menjadi kasus
yang paling menarik karena kondisinya yang sudah sangat parah sehingga dokter
memutuskan untuk dilakukan tindakan enuklasio bulbi. Tidak hanya menerima pasien di
klinik, kami juga melayani house call. Pernah sekali kami mendapat panggilan kasus
emergency yang terjadi pada anjing, dimana terjadi trauma pada lensa matanya karena
tersangkut besi kandang. Saat itu kami langsung sigap menangani kasus tersebut. Green zone
mempunyai beberapa alat medis yang memadai, salah satu alat yang sangat praktis digunakan
untuk tindakan operasi adalah diathermy/ electrocauter. Ligasi dan pemotongan organ dapat
dengan mudah kami lakukan.

Minggu ke-empat kami mulai memasuki rotasi koasistensi di RSHP Unair. Dimulai dari
tour RSHP, kami mengamati denah dan ruangan-ruangannya. Tidak hanya itu, kami juga
diajarkan bagaimana melakukan prosedur penerimaan pasien mulai dari pasien datang hingga
pasien pulang beserta administrasinya. Hari pertama menjalankan kegiatan di RSHP, saya
mengawali dengan melakukan treatment untuk hewan opname. Setiap mahasiswa akan diberi
tanggung jawab untuk melakukan treatment dan observasi paling sedikit 1 hewan. Saat itu
saya mendapatkan pasien kucing dengan diagnosa penyakit geriatri. Selama 3 hari kami observasi dan di hari tersebut pasien kucing diperbolehkan untuk pulang dengan kondisi
kesehatan yang baik. Minggu pertama berturut-turut saya mendapatkan pasien emergency
dengan berbagai penyebab. Mulai dari intoksikasi, fraktur, dan pasien dengan kondisi
dyspneu. Pasien-pasien dengan status emergency harus kita prioritaskan. Sebagai dokter
hewan kita dilatih kemampuan practical dan analytical skill dalam menangani pasien dengan
status emergency. Butuh kemampuan yang cepat dalam memutuskan penanganan untuk
pasien.

Minggu kedua RSHP saya mendapatkan pasien dengan keluhan mata. Saat itu yang
menangani langsung adalah drh. Lina Susanti, M. S. Ph.D. Kami melakukan signalment dan
anamnesa di awal. Dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik mulai dari mata hingga ekor. Semua
runut kami lakukan. Setelahnya drh. Lina datang untuk visit pasien. Kesempatan berharga
bagi saya bisa melihat langsung drh. Lina yang ahli dalam kasus mata. Beliau memulainya
dengan mengayunkan dan memposisikan opthalmoscope dan mematikan lampu poli.
Diagnosa dari kasus ini adalah Infectious Uveitis. Sesuai dengan kuliah yang saya dapatkan
di hari sebelumnya. Syukurlah. Hari-hari di RSHP sangat menarik, tidak seperti saat Sarjana,
dimana kami lebih sering mendapatkan kuliah teori dan sedikit praktik. Berbeda dengan
koasistensi, dimana kita bisa berhadapan langsung dengan kasus yang kita pelajari
sebelumnya. Selain belajar menangani pasien, kami juga belajar bagaimana penggunaan dosis
obat yang tepat. Kerjasama tim, belajar bekerja dibawah tekanan, belajar melakukan
komunikasi secara langsung dengan klien. Banyak hal yang kami pelajari selama di divisi
klinik. Terimakasih kepada Prof. Wiwik Misaco Yuniarti, drh., M. Kes. selaku Kepala Divisi
Klinik FKH Unair yang telah merancang kurikulum PPDH dengan sedemikian rupa sehingga
kami bisa mendapatkan banyak ilmu sebagai bekal kita saat menghadapi kasus di lapangan
nantinya

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami