Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Studi Penelitian Mahasiswa Doktoral Universitas Airlangga: Kelelawar Bawa Ancaman Bakteri Resisten Terhadap Antibiotik

Pelitian merupakan proses investigasi yang digunakan untuk menemukan, menginterpretasi dan merevisi fakta. Salah satu pendukung proses penelitian adalah ketersedian laboratorium dan alat pendukung di dalamnya, investigasi yang dilakukan untuk mensejahterakan kehidupan manusia, hewan dan lingkungan kaitannya dengan bakteri yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap antibiotik (resistensi) hanya dapat di lakukan di laboratorium. Saat ini mahasiswa Program Doktoral Alfiana Laili sedang melakukan penelitian terkait resistensi antibiotik bakteri Escherichia coli (E. coli) isolat asal kelelawar di Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi Divisi Mikrobiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, penelitian ini selain sebagai salah satu syarat kelulusan, nantinya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai early warning khususnya untuk masyarakat di sekitar wilayah pengambilan sampel karena isolat yang berasal dari satwa liar khususnya kelelawar dapat mempermudah penyebaran bakteri. Bakteri yang memiliki kemampuan melawana pengobatan terhadap antibiotik dapat membahayan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.

Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga memiliki alat dan bahan yang mampu menunjang penelitian sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang akurat dan dapat digunakan sebagai data untuk publikasi jurnal baik SINTA maupun Scopus. Proses penelitian yang saya lakukan menggunakan alat dan bahan yang terjamin sterilitasnya sehingga tidak terjadi kontaminasi dari mikroorganisme lain.

Pengujian terhadap kontaminasi dilakukan dengan cara memasukkan media padat di petri dish ke dalam inkubator selama 24 jam, apabila setelah 24 jam tidak terdapat mikroorganisme yang tumbuh, media tersebut siap untuk diinokulasikan sampel yang akan diteliti.

Sampel yang telah diinokulasi pada media, selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. Keesokan harinya diamati koloni yang tumbuh, dari koloni yang tumbuh dilakukan pemurnian agar diperoleh koloni bakteri yang tidak tercampur dengan bakteri yang lain. Koloni murni suspect bakteri yang dicari dilakukan identifikasi baik secara mikroskopis maupun uji biokimia dan dilanjutkan dengan pengujian resistensi terhadap beberapa jenis antibiotik. (Divisi Mikrovet)

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami