Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Pemeriksaan Kualitas Semen dengan Pemeriksaan Mikroskopis

Program studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang harus dilalui oleh calon dokter hewan untuk menunjang kompetensi serta meningkatkan keterampilan sebelum terjun kedalam dunia kerja dan sosial. Mahasiswa PPDH Gelombang 39 Tandem 4 menjalankan kegiatan pada Divisi Reproduksi selama 6 Minggu dan dibagi lagi dalam 4 laboratorium yaitu kebidanan, kemajiran, fisiologi reproduksi, dan inseminasi buatan. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 13 Maret 2024. Pada lab IB, kegiatan kami difokuskan pada cara membuat diluter untuk semen, pengambilan semen, serta pemeriksaan rutin semen. Selain itu, diadakan pula diskusi antara dosen dan mahasiswa seputar inseminasi buatan. Kami memiliki 6 orang anggota yaitu:

  1. Luhung Pinaring Mahrestu (161229066)
  2. Febi Dwinda Alfifah (161229111)
  3. Maria Keiko Widyastuti (161229208)
  4. Ramy Inas Mahirah Mufa (161229034)
  5. Niken Meyliana Sari (161229037)
  6. Davendra Bayu Feri Anggriawan (161229123)

    Salah satu kegiatan kami yang berkesan adalah pemeriksaan semen serta pembuatan diluter. Kegiatan dimulai dengan pembuatan diluter dimana kami memilih menggunakan semangka, buah naga, serta apel. Masing masing buah ditimbang sebanyak 10 gram, lalu kami gerus menggunakan mortar. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan pH dan penambahan natrium sitrat sebagai buffer. Setelah didapat pH 6-7 dan memiliki suhu ruang maka diluter siap diberikan antibiotik berupa penicilin dan streptomycin. Kegiatan selanjutnya adalah penampungan semen kambing menggunakan vagina buatan dimana vagina buatan ini akan diisi dengan air hangat (60-70°C) serta diisi dengan udara agar menyerupai vagina asli. Semen yang berhasil ditampung kemudian dilakukan uji makroskopis dan mikroskopis. Uji makroskopis yang dilakukan adalah melihat volume, warna, konsistensi, bau, dan derajat keasaman dari semen. Pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan adalah pemeriksaan gerakan massa, gerakan individu, konsentrasi spermatozoa, viabilitas, abnormalitas, uji integritas membran, dan uji resistensi. Jika memang hasil dari serangkaian pemeriksaan tadi menunjukkan bahwa semen tersebut baik maka semen tersebut dapat ditambah diluter dengan perbandingan 1:10. Setelah ditambah dengan diluter, semen tetap diperiksa secara mikroskopik yaitu uji viabilitas, abnormalitas, dan uji integritas membran. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah diluter yang dipilih berhasil dalam memperpanjang umur dari spermatozoa semen segar.
    Dari kegiatan tersebut mahasiswa menjadi terampil dalam pemeriksaan semen sehingga diharapkan ketika mahasiswa telah menjadi dokter hewan lapangan, mereka dapat melakukan evaluasi pada semen beku sehingga akan menguntungkan peternak. Selain itu, diharapkan mahasiswa dapat membuat inovasi diluter sehingga semen yang diberikan diluter dapat disimpan dan didistribusikan dengan baik.

    Kami sangat berterimakasih kepada seluruh jajaran dosen pada laboratorium inseminasi buatan, petugas lab, dan teman teman yang senantiasa berkembang bersama dalam proses belajar di laboratorium inseminasi buatan.

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami