Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

FKH UNAIR Gelar Pengajian Ramadhan 1445 H bersama Ustadz Mambaul Ulumiddin, M.Pd.I.

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga menyelenggarakan Pengajian Ramadhan 1445 H pada Rabu (20/03/2024). Acara ini mengambil topik “Hikmah Puasa Ramadhan untuk Peningkatan Kinerja ASN FKH Unair” yang dibawakan oleh Ustadz Mambaul Ulumiddin, M.Pd.I. kajian ini dilaksanakan di Ruang Tandjung Adiniwinata pada pukul 13.00 WIB dan dihadiri oleh Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP., selaku Dekan FKH UNAIR dan para Civitas Akademika FKH UNAIR.

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP. Beliau memaparkan bahwa pengajian ini merupakan upaya untuk memperdalam ilmu agama dan meningkatkan iman khususnya di bulan yang penuh Rahmat ini. Beliau juga menambahkan bahwa bulan Ramadhan merupakan moment yang sangat istimewa bagi umat muslim untuk melatih imun, iman, dan ikhtiar kepada Allah SWT. Sambutan yang disampaikan oleh Prof. Mirni tersebut sekaligus menjadi pembuka bagi materi utama pengajian ini yang berkaitan dengan Hikmah Ramadhan.

Ustadz Mambaul Ulumiddin menuturkan bahwa ada tujuh hikmah utama yang dapat diraih oleh umat muslim selama bulan Ramadhan. Tujuh hikmah tersebut antara lain adalah meningkatkan ketakwaan, meningkatkan rasa syukur, mengasah kesabaran, menjaga dari perbuatan tercela, sebagai ladang amal, menjadi manusia Qur’ani, dan melatih kedisiplinan.

Dalam pemaparannya, Ustadz Mambaul Ulumiddin menyebutkan bahwa takwa adalah kunci dari keimanan umat muslim. Orang yang bertakwa memiliki tiga tanda, yaitu dapat mengetahui dan membedakan baik dan buruk, mencapai tingkatan ahli istighfar dan mudah memaafkan orang lain, juga mudah dan bersegera dalam ajakan ibadah.

Ustadz Mambaul Ulumiddin juga mengingatkan agar selalu mensyukuri nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kita, mulai dari nikmat anggota tubuh, makan dan minum, keluarga, hingga bahkan ketika mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain.

Berpuasa penuh selama bulan Ramadhan juga dapat mengasah kesabaran kita. Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan, seperti menahan diri dari makan dan minum sebelum waktu berbuka. Kedua, sabar ketika menghadapi segala bala dan musibah, orang yang sabar dan hatinya selalu ikhlas akan diangkat derajat dan dihapus dosanya. Terakhir, sabar dari menjauhi kemaksiatan, misalnya berduaan dengan yang bukan mahram.

Ibadah puasa Ramadhan dengan niat yang sungguh-sungguh, akan memelihara seorang muslim dari segala syahwat, hawa nafsu, dan perbuatan tercela baik dalam perkataan maupun perbuatan, sehingga puasa menjadi perisai bagi seseorang yang menjalankannya.

Bulan Ramadhan juga menjadi ladang untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Di bulan yang suci ini, seluruh amal baik yang dikerjakan seorang muslim akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kesempatan untuk meningkatkan dan menguatkan keimanan dalam bulan Ramadhan jangan disia-siakan agar kita diampuni dosanya dan menjadi manusia yang bertakwa.

Bulan Ramadhan diistimewakan oleh Allah SWT sebagai syahrul Qur’an (bulan Al Qur’an), yaitu waktu pertama kali diturunkannya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi umat muslim untuk menyinari rumah dan tempat bekerja dengan memperbanyak membaca Al Qur’an.

Hikmah terakhir yang disampaikan Ustadz Mambaul Ulumiddin adalah melatih disiplin. Ibadah puasa melatih kita untuk disiplin dan taat kepada aturan. Disiplin waktu diwujudkan dengan berhenti sahur sebelum adzan Subuh, berbuka puasa tepat waktu setelah terdengarnya kumandang adzan Maghrib, demikian juga dalam waktu bekerja. Disiplin kerja, sesuai dengan proporsi dan tidak melampaui batas (berlebihan). Disiplin kepatuhan, yaitu patuh pada perintah atasan selama tidak bertentangan dengan syariat agama.

 

Penulis: Annise Proboningrat

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami