Pada liburan semester yang berjalan kurang lebih satu bulan, tentunya perlu diisi dengan kegiatan produktif dan bermanfaat. Meskipun baru selesai semester pertama, kami sebagai mahasiswa kedokteran hewan, merasa perlu untuk mencari pengalaman tambahan di luar dunia perkuliahan. Kegiatan magang mandiri merupakan salah satu bentuk kegiatan yang produktif dilaksanakan ketika liburan. Meskipun baru dibekali dengan ilmu-ilmu dasar, bukanlah menjadi suatu hambatan bagi kami untuk berkembang. Justru dengan mengikuti magang mandiri ini, kami berharap bisa mendapatkan ilmu yang belum sempat kami dapatkan selama di bangku perkuliahan.
Pada kesempatan magang kali ini, kami melakukan magang mandiri di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 17-23 Januari 2024. Alasan kami memilih magang di Dinas Peternakan dan Perikanan karena tempat ini bisa menjadi peluang besar bagi kami untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam industri peternakan dan manajemen perkantoran yang ada di dalam dinas peternakan itu sendiri. Pengalaman ini memberikan wawasan mendalam tentang upaya pemerintah dalam pengembangan sektor peternakan lokal. Artikel ini akan membagikan pengalaman kami berdua selama magang di Dinas Peternakan dan Perikanan serta menyorotikebijakan dan program-program yang dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan peternakan di wilayah tersebut.
Dinas Peternakan memiliki peran penting dalam mengelola, mengawasi, dan meningkatkan kesejahteraan hewan ternak serta mendukung pertumbuhan ekonomi peternakan. Magang ini memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan, mulai dari pemantauan kesehatan hewan ternak hingga promosi program-program unggulan.
Selama magang, kami mendapat pengalaman berupa kunjungan-kunjungan ke peternakan milik warga dengan melakukan pemeriksaan dan kontrol kandang. Selain itu, kami juga mengunjungi klinik-klinik hewan kecil yang baru saja buka untuk mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP). Dengan begitu, kami dapat mengetahui bagaimana standar operasional serta kelengkapan yang harus dipenuhi pada klinik hewan. Selain itu, kami juga berkunjung ke
Â
puskeswan setempat untuk mengetahui mengetahui mekanisme pelayanan yang ada di puskewan.
Selain melaksanakan kunjungan, kami juga menjaga klinik yang berada di dalam kantor dinas, namun sayangnya pada saat kami magang sangat sedikit client yang memeriksakan hewannya di klinik kantor dinas tersebutdan lebih memilih memeriksakannya di klinik hewan di luar dinas. Akhirnya kami berinisiatif untuk pergi ke puskeswan, dan disana kami bertemu oleh seorang dokter hewan yang ternyata juga merupakan seorang alumniuniversitas airlangga tahun 2019. Keesokan harinya, kami diajak mendatangi panggilan pemeriksaan di desa-desa Kecamatan Temayang, Kecamatan Sugihwaras, dan Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Disana, kami belajar bagaimana cara mendiagnosis penyakit dan cara menyuntik hewan ternak dengan baik yang didampingi secara langsung oleh dokter hewan. Selain itu, kami juga belajar cara melakukan pengecekan suhu tubuh pada hewan ternak.
Pada magang yang telah kami lakukan, kami mendapatkan banyak sekali pengalaman serta ilmu baru. Harapannya, ilmu yang telah kami dapat selama magang tersebut dapat bermanfaat bagi kami untuk kedepannya. Terutama sebagai calon dokter hewan, kami menjadi lebih tahu bagaimana prospek seorang dokter hewan untuk kedepannya dan berharap dapat mengubah mindset masyarakat awam terhadap pekerjaan seorang dokter hewan, yang mana profesi ini sangat dibutuhkan dimanapun dan sampai kapanpun. Karena manusia akan selalu hidup berdampingan dengan makhluk lain seperti hewan, sehingga kesehatan dan kesejahteraan hewan pun sudah selayaknya diperjuangkan bersama. Hal tersebut selaras dengan Sustainable Development Goals nomor 3. Good Health, yang memiliki arti kehidupan sehat dan sejahtera.
Penulis : Mahasiswa Semester 1 S1 Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
- Nalintang Erning Fitria (161231101)
- Azka Nafilata Azizy (161231149)
