Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Memuat Liburan Semester Ganjil Dengan Magang Mandiri di KPSP Setia Kawan Pasuruan; Mahasiswa Semester Satu

Mahasiswa FKH Unair Dan Manager KPSP Setia Kawan

Kegiatan perkuliahan semester satu telah usai dengan penutupan berupa Ujian Semester Akhir. Dalam memanfaatkan libur semester ganjil kami tidak ingin menyiakan waktu luang, dengan proposal yang sudah dibuat kami melakukan magang mandiri di KPSP Setia Kawan Pasuruan dimana sebagai koperasi yang bergerak dalam produksi susu sapi perah. Magang mandiri yang kami lakukan berlangsung selama tujuh hari. Kegiatan magang yang kami lakukan mencakupi kantor KPSP Setia Kawan, kendang KPSP, dan PMT (Produksi Makan Ternak) KPSP Setia Kawan. Menurut web pasuruankab, 2020 KPSP memiliki populasi sapi 287.197 ekor sapi yang tersebar ke anggota.

            Kegiatan magang mandiri diawali di kandang KPSP Setia Kawan. Di kandang kami belajar mengenai pemerahan susu sapi, pemberian makanan, serta melihat pembersihan kendang yang dilakukan petugas kandang. Kegiatan kandang dimulai pukul 05.00 pagi. Di pagi hari kami membantu petugas kandang untuk memberikan potongan rumput ke sapi yang ada di kandang. Pemberian rumput untuk satu sapi perah sekali makan sebesar 5 kg (10% BB) dengan konsetrat cuproy(produksi PMT KPSP) tiga kali sehari. Rumput yang digunakan sejenis rumput gajah dengan umur tiga bulan tanam.  Kami diberikan kesempatan untuk mencoba memerah susu sapi. Ketidakterbiasaan kami untuk memerah susu sapi agak kesulitan dalam menampung susu secara cepat. Selain belajar di kandang kami juga diberi kesempatan untuk belajar di pengolahan susu segar KPSP Setia Kawan.

                             

Pengujian Alkohol dan Berat Jenis; Lactoscan; Uji MBRT Dengan Tabung Reaksi

Susu yang disetorkan oleh anggota maupun warga harus melalui pengujian susu di pos. Di pos pengujian akan dilakukan uji alcohol, uji berat jenis, organoleptic, pengambilan sampel (penyetor lebih dari 20 liter susu), penakaran, dan pencatatan. Uji alcohol yang dilakukan di pos penerimaan dengan alkohol 76%. Susu yang dimasukkan ke milkcan lalu di kocok dan dikatakan susu segar bilamana tidak ditemukan gumpalan (protein tidak rusak). Pengujian berat jenis dilakukan dengan laktodensimeter pada ketentuan suhu normal 27,5c Setelah dilakukan pengambilan sampel akan dilakukan pengujian laborat. Sampel yang diambil akan diuji dengan alat lactoscan untuk mengetahui kualitas susu dari peternak yang siap untuk didistribusikan ke tahap selanjutnya. Sampel juga dilakukan uji MBRT untuk mengetahui kandungan bakteri. Takaran 10 ml sampel susu ditambahkan 0,25 ml larutan methylene blue. Kemudian diinkubasi dalam waterbathdengan suhu 38C. Selain itu uji lab juga meliputi uji antibiotik. Dengan dipstick AB positif atau negatif susu akan terpapar zat antibiotic dapat terdeteksi. Tahap terakhir adalah uji karbonat (pemalsuan susu) untuk mengetahui bahan tambahan asing yang dapat meningkatkan komposisi (berat jenis) maupun agar tidak pecah. Uji karbonat dengan bantuan larutan netral red.

Dalam menunjang kesejahteraan sapi perah anggota KPSP memiliki kegiatan keswan dengan petugasnya masing-masing. Kegiatan keswan yang yang dilakukan meliputi paramedik, potong kuku, dan inseminasi buatan. Anggota secara rutin harus melaporkan keadaan sapinya kepada petugas jika ada masalah. Penyakit yang umum ditemukan di peternak sapi perah di Kecamatan Nongkojajar seringnya terpapar penyakit LSD dan mastitis. Langkah yang dilakukan petugas adalah diberikan suntikan antibiotik dan dilakukan pengompresan dengan air hangat. Akan tetapi, ketika recovery susu yang disetorkan tidak dapat digunakan dan peternak masih mendapatkan uang setor dengan harga yang rendah. Kasus yang ditemui selama mengikuti potong kuku adalah foottruth yang disebabkan asinasi. Penangangannya dengan penyemprotan hooffcare dan intra-repiderma. Kegiatan inseminasi buatan rutin dilakukan setiap harinya. Petugas akan mengambil surat di pos di rumah warga mengenai yang meminta pelayanan IB. Satu dosis IB berjumlah 25 ribu sperma yang dibekukan dalam cairan nitrogen. Petugas IB juga melayani pengecekan kandungan uterus sapi betina. Kasus yang ditemui adalah Firmatin, keadaan dimana induk melahirkan anak yang kembar namun anaknya infertile yang tumbuh dewasa. Pelayanan IB dilakukan pada sapi perah yang berusia 18-21 bulan. Hal tersebut selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 Good Health yang memiliki arti bahwa setiap makhluk hidup harus terjamin kesehatan dan kesejahteraannya, kita tau bahwa produk protein yang dikonsumsi manusia salah satunya susu berasal dari hewan untuk menjamin kualitas susu maka produsen susu (sapi perah) kesehatannya harus sentiasa diperhatikan.

Pemotongan kuku ; Pelayanan IB

 

Penulis: Prayudo Erlangga (Ketua Kelompok Magang Mandiri-KPSP Setia Kawan)

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami