Tingkat Kasus Penyakit Lato-Lato atau LSD pada Hewan Ternak di Desa Tladan

Pelayanan Kesehatan Hewan di Desa Tladan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Penyakit kulit menggumpal atau  Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit infeksi kulit pada sapi yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang bersifat non-zoonosis. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1929 dan terus menyebar di Benua Afrika dan Eropa. Penyakit ini mulai dijumpai di Desa Tladan pada saat masa pandemi Covid-19. Masyarakat setempat menyebutnya dengan penyakit Lato-lato, karena bentuknya seperti bola bola kecil pada permainan Lato-lato.

Gejala awal dari LSD atau Penyakit Lato-lato adalah munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi penyakit ini juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu. LSD merupakan penyakit yang dapat menular, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Pemberian vitamin pada ternak di Desa Tladan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada saat tim pengmas FKH UNAIR melakukan pengecekan terhadap kesehatan hewan ternak, tepatnya di Desa Tladan, Kec. Kawedanan, Kab. Magetan, tidak ditemukan adanya hewan ternak yang sedang terjangkit penyakit tersebut. Melainkan hanya ditemukan beberapa ternak yang pasca mengalami penyakit LSD. Hewan ternak di Desa Tladan yang pernah terjangkit LSD adalah sapi. Belum ditemukan adanya bekas kasus LSD pada kambing. Rata-rata peternak di Desa Tladan menyadari penyakit ini dengan cepat sehingga mereka akan segera memberi obat kepada hewan ternak mereka. Dengan demikian penyakit tersebut tidak menyebar secara luas dan tingkat kematian ternak oleh penyakit LSD di Desa Tladan sangat minim.

 

Penulis : Kelompok Pengmas Desa Tladan

 

Leave a Reply