Surabaya, 20 Juni 2023, perindustrian dalam equestrian semakin banyak peminat dari berbagai kalangan sehingga permintaan untuk perkawinan makin banyak guna untuk memperoleh keturunan yang unggul dalam segi olahraga equestrian. Akan tetapi, pada kuda yang aktif digunakan dalam olahraga memiliki tingginya resiko pada proses kawin alam yang dapat menyebabkan kuda jantan dan kuda betina cidera pada saat proses perkawinan, sehingga metode inseminasi buatan menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan keturunan yang unggul dan meminimalisir terjadinya cidera pada kuda jantan dan kuda betina.
Dalam melakukan persiapan inseminasi buatan dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan penunjang dengan ultranosonografi (USG) guna untuk melihat kondisi uterus dan perkembangan folikel. Dokter hewan dapat melakukan mapping yang artinya melakukan pengamatan kondisi uterus dan perkembangan folikel sel telur dalam masa birahi kuda betina dengan Ultranosonografi (USG). Apabila kuda betina dinyatakan sehat dan kondisi uterus dalam keadaan normal dengan perkembangan folikel yang baik, selanjutnya dapat disarankan untuk melakukan perkawinan dengan inseminasi buatan.
Melihat birahi pada kuda betina sebaiknya dilakukan dengan teasing sistem head to tail guna untuk melihat gejala birahi pada kuda betina. Gejala birahi pada kuda betina yakni ekor menaik, wingking clistoris, keluar cairan birahi dari alat kelamin kuda betina, dan kuda betina tidak akan menolat atau tidak agresif bila dekat dengan kuda jantan. Apabila kuda betina menunjukan gejala birahi, dapat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi guna untuk mengamati uterus dan folikel sel telur. Sebaiknya proses tersebut dilakukan di awal birahi agar mendapatkan infomasi dan pemeriksaan lebih akurat.
Setelah dilakukan mapping dengan Ultrasonografi (USG), diikuti terus sampai dimana mendekati waktu 24 jam sebelum sel telur akan ovulasi. Selajutnya, dilakukan persiapan untuk proses perkawinan dengan inseminasi buatan. Pada inseminasi buatan kali ini kuda jantan dan kuda betina ada di lokasi stable yang sama sehingga dapat disarankan inseminasi buatan dengan semen segar. Pemilihan kuda jantan juga sangat berpengaruh guna untuk mendapatkan keturunan yang unggul. Seleksi kuda pejantan dapat dilakukan dengan melihat silsilah dari paspor kuda dan breed yang bagus. Setelah pemilihan kuda jantan yang unggul dapat dilakukan koleksi semen.
Koleksi semen pada kuda jantan dengan menggunakan vagina buatan. Apabila menggunakan semen segar sebaiknya koleksi semen dilakukan pada saat mendekati waktu inseminasi yang tepat yakni 12 jam sebelum sel telur akan mengalami ovulasi. Setelah diperkirakan 12 jam sel telur dari kuda betina akan ovulasi, sebaiknya segera dilakukan koleksi semen. Koleksi semen sebaiknya menggunakan dummy atau peraga yang mirip dengan kuda betina. Setelah kuda jantan ejakulasi, segera dilakukan pemeriksaan kualitas semen secara makroskopis dan mikroskopis. Uji kualitas semen secara maksroskopis meliputi volume, bau, warna, konsistensi, dan derajat keasaman sedangkan uji kualitas semen secara mikroskopis meliputi motilitas, viabilitas, konsentrasi, dan abnormalitas.
Setelah melalui pemeriksaan uji kualitas semen dan semen dinyatakan memenuhi standar untuk di gunakan inseminasi buatan maka segera mungkin proses inseminasi buatan dilakukan pada kuda betina yang hendak di kawinkan. Pada saat melakukan inseminasi buatan, tangan dokter hewan selaku operator inseminasi buatan masuk per vaginal dengan menuntun cateter inseminasi buatan ke arah serviks. Selanjurnya semen dimasukkan pada ujung cateter dengan bantuan syringe. Disarankan pada inseminasi buatan lokasi penumpahan semen pada kornua uteri. Tahap terakhir setelah inseminasi buatan dilakukan adalah dilakukan recording dengan pencacatan tanggal inseminasi buatan guna untuk dilakukan pemeriksaan kebuntingan.
(Penulis : Ary Setya Hernanda, drh_Mahasiswa S2 Biologi Reproduksi)
ジェパード長官は裏表がなく、とても頼りになります。花を育てる趣味に関しては⋯尊敬と、上手くいくように祈るばかりです。
nice info