“Penyuluhan Mastitis Subklinis dan Kegiatan Uji California Mastitis Test Pada Sapi Perah di Koperasi Unit Desa Kecamatan Ngancar,Kediri”

Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian masyarakat menjadi salah satu poin penting. Masyarakat menjadi unsur terpenting dalam implementasinya. Kesehatan menjadi salah satu agenda pengabdian tersendiri bagi semua instansi terutama yang memiliki fokus dalam bidang tersebut. Divisi Mikrobiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga pada tanggal 24-25 september 2021 mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan Mastitis subklinis dan demonstrasi uji CMT di KUD Karya Bhakti, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Kegiatan pengmas ini diketuai oleh Yulianna Puspitasari, drh., M.VSc., Ph.D. dengan judul “Penyuluhan Mastitis Subklinis dan Kegiatan Uji California Mastitis Test Pada Sapi Perah di Koperasi Unit Desa Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri”. Sesuai dengan temanya, kegiatan pengmas ini ditujukan untuk peternak sapi perah yang merupakan peternak binaan KUD Karya Bhakti. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 30 peternak, yang merupakan perwakilan dari masing masing kelompok ternak.

Masih rendahnya tingkat kesadaran dan pemahaman para peternak di KUD Karya Bhakti Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri terhadap pentingnya manajemen pemeliharaan kesehatan dan hiegienitas ternak maupun kandang dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi ternak dan berakhir dengan kerugian ekonomi. Manajemen pengelolaan pada ternak yang tidak baik dapat menyebabkan adanya masalah kesehatan pada ternak. Mastitis subklinis merupakan salah satu permasalahan utama yang ada, dalam hal ini dikarenakan masih rendahnya pengetahuan para perternak mengenai kasus mastitis subklinis.

Mastitis subklinis menjadi perhatian khusus dikarenakan pada kasus ini, tidak muncul gejala klinis pada sapi perah namun menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas susu dan tentunya ini merugikan peternak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka solusi yang ditawarkan melalui program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan mastitis subklinis dan melakukan California Mastitis Test (CMT) pada beberapa sampel susu dari peternak sebagai deteksi dini mastitis subklinis, dengan harapan memberikan sosialisasi masyarakat peternak, sehingga diharapkan dapat menekan angka kerugian yang timbul akibat kasus mastitis.

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari pertama, Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si. Guru Besar Mikrobiologi FKH UNAIR menyampaikan materi perihal Penyakit Mastitis Subklinis pada sapi perah. Dalam presentasinya, Prof. Warno juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya pencegahan mastitis subklinis.

“Kebersihan lingkungan, kandang, lantai, peralatan, petugas dan ketersediaan air bersih menjadi andalan utama sebagai sarana pencegahan terhadap timbulnya mastitis’, ucap Prof. Suwarno.

Pembicara kedua, Prof. Dr. Herry Agoes Hermadi, drh., M.Si. Guru Besar Reproduksi FKH UNAIR menjelaskan mengenai manajemen pemeliharaan Sapi Perah. Dalam pemaparannya Prof Herry menjelaskan pemeliharaan pada periode pertumbuhan sangat penting dalam manajemen sapi perah karena dengan perawatan sedini mungkin mulai pada periode pertumbuhan, maka produksi susu yang baik dan optimal akan tercapai saat periode sapi laktasi.

“Produksi yang baik dan optimal akan tercapai bilamana sapi tersebut memiliki kondisi tubuh yang sehat, kaki kuat, perkembangan ambing yang baik, kemampuan makan sapi yang baik juga”, ujar Prof. Herry.

Selain terdiri dari pemaparan materi dari narasumber, kegiatan penyuluhan ini juga memuat sesi diskusi yang sangat bermanfaat melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peternak, sehingga pengetahuan dan wawasan dapat semakin bertambah berkat penjelasan dari narasumber.

Kegiatan demonstrasi uji screening CMT dilakukan pada hari kedua. Dalam kegiatan ini Tim pengmas didampingi oleh Tim KUD Karya Bhakti mengunjungi beberapa peternak untuk mendemonstrasikan uji CMT pada sample susu sebagai metode pemeriksaan dini mastitis subklinis.

Serangkaian kegiatan pengmas tersebut diharapkan mampu mencapai tujuannya yakni meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat peternak sebagai upaya untuk menekan angka kejadian mastitis subklinis dan permasalahan yang ditimbulkan.

Leave a Reply