Vaksinasi Rabies pada Kucing di Balai Desa Dukuh, Magetan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Penyakit rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis di Indonesia. Rabies adalah penyakit yang belum memiliki pengobatan yang efektif sehingga hampir semua penderita rabies, baik manusia maupun hewan, akhirnya meninggal. Selain pada anjing, penyakit rabies dapat terjadi pada hewan kecil seperti kucing.
Hewan yang terkena penyakit rabies mempunyai beberapa ciri. Ciri-ciri tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan tahap-tahap penyakitnya. Tahap awal gejala klinis meliputi perubahan perilaku hewan, di mana hewan menjadi tidak mengenal tuannya, sering menghindar, dan tidak mengacuhkan perintah tuannya. Selain itu, hewan menjadi mudah terkejut dan cepat berontak jika terdapat provokasi dari lingkungannya. Tahap awal juga dapat diidentifikasi dari kenaikan suhu tubuh, dilatasi pupil, dan refleks kornea hewan yang menurun terhadap rangsangan. Tahap ini berlangsung selama 2-3 hari.
Pada tahap selanjutnya, hewan kesayangan yang terkena rabies tampak gelisah dan terjadi gerakan halusinasi, di mana hewan berusaha mencaplok serangga yang terbang di udara. Paralisis otot laring dan faring mulai terjadi, yang menyebabkan perubahan suara menjadi parau. Kekejangan otot menelan mengakibatkan hipersalivasi (produksi air liur berlebihan) pada hewan. Selain itu, frekuensi napas berubah menjadi lebih cepat. Ciri fisik lainnya adalah air liur hewan yang berbuih, kadang-kadang disertai darah dari luka di gusi atau mulut hewan.
Berdasarkan fenomena tersebut, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan untuk menggelar vaksinasi rabies gratis bagi hewan-hewan kecil atau hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Vaksinasi rabies ini dilakukan sebagai upaya preventif atau pencegahan penyakit rabies pada hewan-hewan kesayangan di Kabupaten Magetan. Vaksinasi rabies serentak dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2023 di balai desa masing-masing tim pengabdian masyarakat.
Vaksinasi rabies penting dilakukan untuk melindungi hewan dan masyarakat dari penyakit rabies yang dapat menular. Sebelum disuntik vaksin, tim pengabdian masyarakat mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga melakukan pemeriksaan fisik pada hewan, seperti pengukuran suhu tubuh dan frekuensi pulsus, serta melakukan anamnesis. Respons masyarakat terhadap program vaksinasi rabies ini sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa warga desa peduli terhadap kesehatan hewan-hewan peliharaan mereka.
Vaksinasi rabies yang dilaksanakan secara rutin diharapkan dapat mengurangi risiko penularan rabies dan menjaga kesehatan hewan serta manusia di sekitarnya. Program pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya konkret dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. Melalui kerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, diharapkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan hewan serta masyarakat di Kabupaten Magetan.
Penulis : Kelompok Pengmas Desa Dukuh