Pengecekan Kesehatan Ternak Pasca PMK
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Kegiatan pelayanan kesehatan hewan Pengabdian Masyarakat berjalan lancar dan menarik perhatian peserta pengmas. Desa Nguri yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur memiliki komoditas ternak yang lumayan besar dan para peternak mengaku mengalami kerugian karena penyakit PMK menyerang ternak mereka.
PMK (penyakit mulut dan kuku) atau lebih dikenal dengan Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit menular dan bersifat akut yang disebabkan oleh infeksi virus berasal dari genus Aphthovirus, famili Picornaviridae. Umumnya, PMK menyerang semua hewan berkuku belah ataupun genap.
Sesuai data yang ada, tercatat banyak ternak yang tengah berada pada masa recovery atau penyembuhan pasca PMK. Para peternak berfikir jika ternak mereka terkena penyakit menular PMK, akan sangat sulit untuk mengambil tindakan. Dikarenakan mereka kurang mengetahui penanganan umum dalam mengatasi kasus PMK. “Sapi saya terjangkit PMK di tahun 2022. Sapi induk nya ambruk langsung saya jagal kan. Soalnya saat itu sudah disuntik tapi tetap tidak ada perubahan” ujar salah satu peternak.
Foto Bersama Kelompok Pengmas Desa Nguri
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gejala awal yang dapat terlihat pada ternak yang terinfeksi PMK adalah terjadinya hipersalivasi, ditemukannya adanya luka pada daerah mulut dan kuku, suhu tinggi dari ternak, dan yang mudah dikenali adalah kondisi ternak yang lemas. Dimulai dengan adanya gejala tersebut, peternak dapat dengan cepat menghubungi tenaga medis veteriner untuk melakukan pengobatan. Akan tetapi, perawatan obat yang diberikan hanya berupa support yang diberikan dari tenaga medis dokter hewan agar ternak setidaknya merasa lebih baik. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah ketelatenan peternak dalam merawat ternak itu sendiri. Poin utama dari penyakit PMK ini adalah hilangnya nafsu makan karena adanya luka di daerah mulut. Maka dari itu, peran peternak setelah adanya pemberian obat ialah memastikan masih ada makanan yang masuk ke tubuh ternak. Peternak dapat memberikan perawatan tradisional seperti campuran kunyit, temulawak, gula merah, katul atau dedak.
Penulis : Kelompok Pengmas Desa Nguri
Menarik sekali! Saya suka cara penulisannya yang mengalir dan mudah dibaca.kunjungi Tel U