SURABAYA – Pengantar kuliah “Manajemen Bisnis Veteriner dan Aquatik” yang bertema “Dokter Hewan Dalam Dunia Kerja” disampaikan oleh Dr. Epy Muhammad Luqman, MSi., Drh., PAvet ini diperuntukkan untuk calon dokter hewan yang akan menempuh pendidikan profesi dokter hewan (PPDH) tentang bagaimana kiprah dokter hewan dalam dunia kerja. Acara kuliah umum inidilaksanakan mulai tanggal 26 Agustus 2019 hingga 13 September 2019 bertempat di ruang Tandjung Adiwinata, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia dan merupakan Perkuliahan PPDH Gelombang XXXIIISemester Genap Tahun Akademik 2019/2020(26/8).
Topik yang disampaikan kepada mahasiswa PPDH ini bertujuan untuk memberi gambaran mengenai persiapan apa saja yang dibutuhkan seorang dokter hewan dalam menghadapi dunia kerja dan diharapkan mampu menjadikan calon dokter hewan yang berkompeten serta menjunjung tinggi excellence with morality. Lulusan sarjana yang semakin banyak dengan lapangan kerja yang terbatas menjadikan persaingan di dunia kerja semakin berat. Menurut Dr. Epy, Softskill atau performa sangat dibutuhkan dalam dunia kerja sebesar 82% dan 18% adalah hardskill. Sebagai calon dokter hewan harus memiliki attitude, habit dan karakter untuk menghadapi persaingan pekerjaan yang sangat ketat. Dokter hewan harus selalu siap mendapat tanggung jawab ketika bekerja dalam bidang yang linear maupun non-linier. Kunci menjadi dokter hewan yang sukses bersaing tidak hanya dilihat dari IPK yang tinggi saja. IPK tinggi tidaklah menjamin masa depan seorang dokter hewan. Untuk menjadi dokter hewan yang sukses harus diimbangi dengan softskill yang baik dan pengalaman yang berkompeten. Kemampuan komunikasi di depan masyarakat sangatlah penting untuk membangun sebuah kepercayaan. Selain kemampuan komunikasi, dokter hewan yang berkompeten sebaiknya memiliki skill kepemimpinan, kepemimpinan untuk bekerja dalam tim serta menyampingkan sifat ego dan individual.
Gambaran umum profesi dokter hewan adalah mencegah hewan terinfeksi dan menaggulangi penyakit, berkontribusi dalam bidang krusial,keamanan bahan pangan asal hewan, penaggulangan penyakit zoonosis dan non –zoonosis, menjadi polisi veteriner dalam pengadaan pangan, pengawasan pengadaanpangan harus dilaksanakan sejak pengadaan ternak (pengawasan dari hulu hingga hilir, bahkan sampai di meja konsumen).Dokter hewan berperan dalam mencegah hewan agar tidak terinfeksi penyakit dan mampu menanggulangi penyakit melalui terapi, eradikasi dll.
Dr. Epy juga menyampaikan bahwa menurut The Office International des Epizooties (OIE), terdapat 33 bidang pekerjaan yang dapat diambil oleh seorang dokter hewan. Hal ini membuktikan begitu luasnya area bisnis dibidang veteriner. Namun hal tersebut juga menuntut akan keprofesionalan dan semakin tingginya kapasitas yang harus dimiliki oleh seorang dokter hewan. Komunikasi yang baik dan hubungan yang erat antar sesama kolega juga mutlak diperlukan. Persiapan dari tiap individu sejak awal terhadap bidang apa yang digelutinya kelak juga menjadi faktor yang penting. Persiapan itu dapat berupa magang, pengembangan keterampilan, menjalin hubungan dengan relasi-relasi, kesiapan mental, soft skill dan kemampuan berkomunikasi. Hal tersebutlah yang dapat membentuk performa individu untuk dapat bertahan dan membentuk jenjang karir yang semakin tinggi.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa profesi dokter hewan ini adalah profesi yang sangat menjanjikan dunia, khususnya di Indonesia. Profesi dokter hewan dapat meliputi praktisi hewan kesayangan, praktisi ruminansia, perunggasan, dokter hewan satwa liar/konservasi, dokter hewanpada industri pangan, industri pakan, peneliti, Pegawai Negeri Sipil, dosen, wirausaha, kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia, Lembaga Swadaya Masyarakat bidang keprofesian dan pemberdayaan masyarakat. Untuk praktek mandiri dokter hewan dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien hewan, vaksinasi, diagnosis, perawatan medis, mencegah penyakit menular serta advise kepada pemilik hewan bagaimana menjaga hewan peliharaan agar tetap sehat. Ada juga kiprah dokter hewan pada industri pakan hewan, praktek dokter hewan spesialis yang di Indonesia masih sedang di kembangkan, dunia pendidikan dan penelitian. Penelitian sendiri dilakukan untuk mencegah atau mengatasi masalah kesehatan hewan dan manusia, dan mengembangkan cara untuk mengurangi atau menghilangkan ancaman penyakit. Kemudian dokter hewan di sektor industri melakukan, mengembangkan, menguji, mengawai produk obat-obat bahan kimia dan vaksin. Legalisasi veterinerdan karantina berperan penting dalam pemeriksaan uji keberadaan penyakit. Dan bidang selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah lingkup kesehatan masyarakat veteriner dimana dokter hewan melakukan pengawasan terhadap bahan xenobiotik seperti efek pestisida, polutan, dan zat-zat lainnya.Untuk profesi-profesi strategis dokter hewan juga dapat dijumpai di Kementrian Pertanian, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Kesehatan, dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan.
Betapa dokter hewan ini merupakan profesi yang dijuluki sebagai “Kemungkinan yang tidak berujung”di karenakan dokter hewan dapat bekerja di semua lini atau bidang dimana saja. Oleh sebab para calon dokter hewan seharusnya bangga terhadap profesinya dan memepersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan dunia kerja kedepannya. Modal dokter hewan sukses adalah mempunyai kemampuan dalam ilmu pasti dan sains dalam menganalisis berbagai macam gejala penyakit, pengalaman bekerja dengan hewan, kemampuan berkomunikasi yang baik dan jiwa kepemimpinan yang tinggi, serta pengalaman-pengalaman sebagai sukarelawan, menghayati jadi dokter hewan dan bergabung dengan asosiasi. Nah, hal-hal tersebut tentunya harus menjadi pegangan yang kuat bagi calon dokter hewan agar streotipe tentang karakteristik dokter hewan lulusan Universitas Airlangga siap bersaing dengan lulusan Universitas-universitas lainnya. “Keberhasilan terletak pada perencanaan” kembangkan softskill, attitude, dan ilmu kalian tentang di dunia kedokteran hewan.
Adapun rangkaian secara keseluruhan juga disampaikan materi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (Pbpdhi)oleh Drh. Wiwiek Bagja, Manajemen Sapi Perah dan Manajemen Sapi Potong oleh Dr. Abdul Samik., MKes., drh, Peluang Bisnis Unggas oleh Syaikur Rahman Chadi, drh (RPA Koko Timbul, Sidoarjo), Prospek Produk Aquatik Indonesiaoleh Dr. Gunanti Mahasari, Ir., MS. (Fak. Perikanan dan Kelautan), Praktisioleh Dr. Nusdianto Triakoso, MP., drh, dan Pakan Ternakoleh Dr. Anam Al Arief, MP., drh.