Dalam rangka membangun jejaring dan meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha, serta menambah wawasan tentang perkembangan dunia peternakan khususnya sapi, domba dan kambing, maka pada hari Minggu, tanggal 28 Mei 2023, Fakultas Kedokteran Hewan Unair melakukan kunjungan ke Peternakan Jatidiri Farm, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.
Peternakan Jatidiri Multi Farm merupakan peternakan pribadi dengan Drs. Alfansuri sebagai pemilik usaha. Selain peternakan, Drs. Alfansuri juga memiliki beberapa usaha yang bergerak dibidang perikanan, tambak udang, dan beberapa bidang jasa yang memiliki cabang di beberapa kota besar di Indonesia. Bidang usaha ini, termasuk diantaranya adalah Jatidiri Multi Farm, memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak hingga mencapai puluhan orang. Di bidang peternakan, Jatidiri Multi Farm merupakan peternakan mandiri yang cukup establish karena memiliki sumber daya pakan sendiri.
Peternakan Jatidiri Multi Farm memiliki luas lahan kurang lebih 45 hektar, terletak di lereng bukit, dengan hamparan ladang jagung, ratusan pohon duren, pohon kelapa kopyor, sawo belanda, rumput gajah, kaliandra dan beberapa jenis tanaman produktif, yang beberapa bagian nya dianggap sebagai limbah dan bisa digunakan sebagai sumber bahan pakan ternak. Dari keseluruhan lahan yang sebesar 45 hektar, 15 hektar diperuntukkan sebagai lahan peternakan. Peternakan ini memiliki kapasitas kandang sapi yang diperuntukkan untuk 350 ekor namun saat ini jumlah sapi yang ada berjumlah sebanyak 72 ekor dengan komposisi 40 Sapi Bali dan 32 Sapi Madura, dimana sapi-sapi ini dipelihara dengan tujuan penggemukan untuk dijual sebagai sapi qurban. Untuk kambing, peternakan ini memiliki jumlah kambing perah peranakan Saanen sebanyak 153 ekor. Sedangkan jumlah domba full blood Dorper, indukan Domba Garut, indukan F 1 dan cempe cross dorper, semuanya berjumlah sebayak 178 ekor. Dengan populasi utama adalah domba Dolper sebagai domba pedaging.
Domba Dorper merupakan domba pedaging dengan pertumbuhan tubuh yang cepat dan mempunyai komposisi otot yang besar terutama dibagian paha (wilayah gluteus dan rectus femoris) yang terlihat gemoy. Kambing Saanen merupakan kambing asli dari Swiss namun saat ini telah dibudidayakan di Indonesia. Keunggulan dari kambing ini adalah memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan performa tubuh yang lebih besar dibanding kambing lokal, sehingga memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dibanding kambing lokal. Kambing Saanen merupakan kambing perah dengan produksi susu yang lebih tinggi daripada kambing Etawa. Sehingga kambing Saanen bisa memiliki fungsi ganda, selain sebagai pedaging juga sebagai kambing perah.
Prinsip pemberian pakan yang digunakan di peternakan Jatidiri Farm secara umum sama dengan peternakan pada umumnya yaitu dengan menggunakan prinsip zero waste, yaitu pakan yang diberikan kepada kambing dan tidak habis serta mengeras, akan diberikan kepada domba dan sapi, sehingga tidak ada pakan sisa yang terbuang sia-sia.
Kunjungan ini diharapkan menambah wawasan baru tentang dunia usaha peternakan dan terjalinnya kerjasama yang berkelanjutan.
Penulis : Gracia Angelina Hendarti/FKH Unair