Tindakan pengambilan darah pada hewan kesayangan merupakan sebuah kompetensi yang harus dikuasi oleh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH). Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan Gelombang 38 Tandem 2 Poli 6 mendapatkan kesempatan untuk pengambilan darah di ruang pemeriksaan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga (21/7). Pengambilan darah pada kucing dapat dilakukan karena beberapa alasan yang berbeda. Pengambilan darah sering dilakukan sebagai bagian dari proses diagnosis baik untuk tujuan diagnosis, menentukan prognosis penyakit dan untuk evaluasi respon pasien terhadap pengobatan yang diberikan. Bahkan pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mengevaluasi fungsi berbagai organ tubuh pasien. Pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan kimia klinik untuk evaluasi penyakit dan fungsi organ pasien rutin dilakukan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.
Mahasiswa dibimbing langsung oleh Dr, Ira Sari Yudaniayanti, M.P. Pengambilan darah memerlukan spuit, tabung penampung darah, alcohol, kapas, dan sarung tangan medis. Selain itu, perlu diperhatikan posisi rebah dan cara handling dan restrain hewan yang akan diambil darahnya. Pembuluh darah yang dipilih untuk pengambilan darah adalah vena cephalica, vena shapena dan vena jugularis. Untuk pembelajaran, biasanya digunakan vena chepalica pada kaki depan karena posisi dan posisi vena paling mudah untuk diakses. Area pengambilan darah dibersihkan menggunakan alcohol dan selanjutnya jarum dimasukkan dengan sudut 30 derajat. Setelah terlihat ada darah yang masuk ke dalam spuit maka posisi jarum diposisikan sejajar dengan vena dan dilanjutkan dengan pengambilan darah sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Area tusukan ditekan menggunakan kapas alcohol untuk menghentikan perdarahan. Selanjutnya darah diperiksa sesuai dengan tujuan pemeriksaan.
(Ira Sari Yudaniayanti, Ryanka Edila, S.KH, Yolla Rona Mustika, S.KH, Maria Aurelia, S.KH, Dwi Puji Astuti, S.KH,Ahmad Sofyan Firdaus, S.KH)
