Berawal dari permohonan pengiriman staf ahli nekropsi mamalia laut dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar kepada Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga terkait kematian paus yang terdampar di pantai yeh malet klungkung bali, maka FKH unair menerjunkan Tim Ahli untuk melakukan nekropsi dan pemeriksaan medik terhadap paus yang terdampar tesebut.
Tim Ahli diketuai oleh drh. Bilqisthi Ari Putra, M.Si yang kemudian memimpin jalannya nekropsi di lokasi. Beberspa mahasiswa juga diterjunkan sebagai asisten pemeriksa antara lain mahasiswa PPDH, yang terdiri dari Fitriana Putri Anwar, SKH 161229085, Ilham Bagus Saputra, SKH 161229095,Fikri Maulana Putra, SKH 161229110, dan Muhamad Bagus Chamdani, SKH 161229116, serta 2 mahasiswa S1 yaitu Almas Izzah Ramadhani 062011133005 dan Farah Qanitah Ardiyana Arwanto 062011133073.
Beberapa instansi yang terlibat aktif pada upaya nekropsi tesebut antara lain BPSPL Denpasar, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, BKSDA Resort Karangasem, PSDKP Benoa, Penyuluh perikanan Kabupaten Karangasem, Polair Karangasem, Polres Karangasem, Kepala Wilayah Banjar, Kepala Lingkunga yeh malet, yayasan bali bersih, PU, Kedokteran Hewan Udayana, Perhimpunan Dokter Hewan indonesia (UPNT) flying vet.
Kegiatan pemeriksaan nekropsi tersebut bukan kegiatan kali pertama oleh Tim Medik dari FKH Unair. Analisis dan kajian bersama sama para ahli dari berbagai divisi dan departemen yang ada di FKH Unair terhadap kejadian kematian pada mamalia laut terdampar di Indonesia. FKH Unair juga terus menjalin komunikasi dengan jejaring First Responder mamalia laut terdampar dan berkonsultasi dengan para ahli Forensik di dalam maupun dari luar negeri dalam upaya peningkatan kemampuan pencegahan dan penanggulangan kasus mamalia laut terdampar.