Kolaborasi riset internasional sangat diperlukan mengingat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian bersama atau joint research akan meningkatkan kualitas penelitian dan pada akhirnya dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah untuk meningkatkan reputasi secara global. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga melanjutkan kerjasamanya dengan Joint Faculty of Veterinary Medicine, Yamaguchi University, Japan dalam bidang riset dan inovasi.
Hasil penelitian terbaru yang telah dipublikasikan berjudul “Practical Application of a Urinary Zearalenone Monitoring System for Feed Hygiene Management of a Japanese Black Cattle Breeding Herd—Relevance to Anti-Müllerian Hormone and Serum Amyloid A Clarified from a Two-Year Survey”. Program adjunct professor, Professor Mitsuhiro Takagi (Theriogenology laboratory, Yamaguchi University) dan divisi Peternakan FKH UNAIR. Dalam penelitian ini dibahas tentang urinary zearalenone monitoring system serta hubungan antara Anti-Müllerian Hormone dan Serum Amiloid A pada sapi wagyu jepang. Zearalenone (ZEN) adalah mikotoksin yang dihasilkan oleh spesies jamur dari genus Fusarium yang dapat mengganggu fisiologi reproduksi ternak. Ini karena ZEN dan beberapa metabolitnya dapat berikatan dengan reseptor estrogen. Anti-Müllerian Hormone (AMH) merupakan indikator hormon yang terkait dengan kesuburan terhadap beberapa spesies hewan ternak termasuk sapi. Serum amiloid A (SAA) merupakan acute phase protein yang secara klinis digunakan sebagai penanda inflamasi pada sapi perah dan sapi potong. Selain itu, SAA dilaporkan memiliki respons paling cepat terhadap infeksi. Oleh karena itu, SAA dapat digunakan sebagai penanda potensial dalam membedakan tingkat keparahan peradangan.
Artikel penelitian ini dipublikasikan di jurnal Toxins (ISSN 2072-6651), special Issue “Effects of Feedborne Mycotoxins on Animal Health 2.0”.