Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

FKH UNAIR Kembali Gelar Konferensi Internasional

UNAIR NEWS –  Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga  (UNAIR) menyelenggarakan International Conference on Veterinary Medicine and Health Science (ICVMHS) untuk yang ketiga kalinya pada Kamis (6/7/2023). Acara tersebut terselenggara secara online melalui platform Zoom meeting.

Konferensi skala internasional yang mengusung tema Enhance the development of veterinary medicine and life science issues ini mengundang pembicara dari berbagai negara yang ahli di bidangnya. Mereka berbagi penelitian, pengetahuan dan pengalaman kepada peserta. Salah satu pembicara dari UNAIR yang ikut hadir yaitu Prof Muhammad Yunus DVM MHealth PhD.

“Dalam konferensi ini, panitia mengundang beberapa pakar kelas dunia yang ahli di bidangnya. Kami berharap semua peserta dapat belajar dan mengadopsi pengetahuan baru. Acara khusus ini juga menjadi langkah awal bagi kami untuk memulai jaringan yang mungkin akan terikuti dengan kolaborasi,” ungkap Prof Dr Mirni Lamid drh MP selaku dekan FKH saat memberikan sambutannya.

Parasite Infection

Prof Yunus dalam penyampaiannya membahas topik mengenai parasit dan pengendalian vektor di Indonesia. Ia mengatakan bahwa parasit tidak hanya ada pada manusia, namun juga pada hewan “Pada topik kali ini saya akan berusaha menggabungkan untuk parasit pada manusia dan juga pada hewan. ketika infeksi pertama kali, mungkin menurut kita akan sangat berbeda penyebarannya antara hewan yang satu dengan hewan yang lain,” paparnya.

Ia menuturkan epidemiologi penyakit yang termasuk dalam vektor. Yaitu dapat berupa serangga atau pembawa hidup apa pun yang membawa agen infeksius dari individu yang terinfeksi atau limbahnya ke individu lain yang rentan. penyebaran ini dapat melalui makanan atau lingkungannya.

Infeksi parasit vektor, sambungnya, dapat dibawa dari satu inang ke inang lainnya melalui vektor arthropoda. Vektor juga dapat menjadi inang jika perkembangan parasit terjadi dengan tubuh. “Peran Arthropoda dalam transmisi penyakit  dapat menyebabkan dampak langsung maupun tidak langsung. Jika arthropoda hanyalah alat transfer pasif, kami menyebutnya sebagai vektor mekanis,” ungkapnya.

Selain itu, ia turut menyampaikan bahwa saat infeksi parasit, terdapat perbedaan manajemen yang sangat besar. Hal ini terjadi antara hewan kecil dengan hewan besar. “Pada hewan besar dapat mengalami  resistensi parasit terhadap obat cacing yang tersedia dan perhatian besar diberikan untuk meminimalkan perkembangan parasit resisten. Sementara pada hewan kecil, parasit dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, sehingga ada kekhawatiran akan resistensi,” jelasnya.

Penulis: Tia Restutika

Editor: Nuri Hermawan

Source: https://unair.ac.id/fkh-unair-kembali-gelar-konferensi-internasional/

Leave a Reply

Akses Cepat

Buletin Berita

Dapatkan berita terbaru dari kami