BEM Lakukan Branding FKH UNAIR, melalui VENOL 13 X ASPC : Olimpiade dan Esai Tingkat Nasional

Veterinary Olympiad (VENOL) resmi berakhir pada Minggu (8/9/2023) di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR). VENOL merupakan kegiatan Olimpiade Kedokteran Hewan bagi siswa SMA yang menjadi kegiatan tahunan dari BEM FKH UNAIR. Olimpiade bertaraf nasional ini digagas sebagai sarana promosi FKH UNAIR. Pada tahun ini, VENOL berkolaborasi dengan Airlangga Science Paper Competition for College Student (ASPC) yang merupakan kegiatan tahunan dari Jama’ah Muslim Veteriner (JMV). Mengungkit “Indonesian Endemic Biodiversity” sebagai tema, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

 

Rangkaian Kegiatan

Tidak hanya olimpiade, VENOL juga menyelenggarakan talkshow bertajuk “The Great Journey: Vet School and Its Prospect.” Diisi oleh beberapa mahasiswa dan alumni berprestasi FKH UNAIR, kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkenalkan seputar perkuliahan dan profesi kedokteran hewan kepada siswa tingkat SMA. Untuk kegiatan olimpiade, siswa harus mengerjakan soal seputar kedokteran hewan yang tersedia. Apabila lolos ke babak selanjutnya, siswa dapat mengikuti serangkaian ujian teori, praktikum, presentasi, hingga cerdas cermat. SMAN 2 Lumajang berhasil meraih juara pertama VENOL ke-13 ini. Disusul oleh SMAN 1 Tegal dan SMAN 1 Puri Mojokerto menjadi pemenang kedua dan ketiga.

 

Kategori Mahasiswa

Sedangkan, ASPC menyediakan lomba esai bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Masih dengan tema yang sama, mahasiswa dapat membahas mengenai kesehatan, baik kesehatan lingkungan, perikanan, agrikultural, biosafety, endemik, atau menilik kesehatan dari pandangan ekonomi. ASPC memberikan penghargaan kepada Universitas Brawijaya sebagai juara 1 Essay Terbaik. Dilanjut dengan Universitas Indonesia sebagai juara 2, dan Universitas Airlangga sebagai Juara 3.

Program VENOL 13 X ASPC : Olimpiade dan Esai Tingkat Nasional ini diikuti oleh 111 tim yang berasal dari SMA dan SMK di penjuru Nusantara ini menunjang pencapaian SDGs, yaitu melalui pencapaian Pendidikan berkualitas (quality education) yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang. Peningkatan pendidikan akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya dalam 17 poin SDGs, terutama untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia.

 

Penulis: Resyifa Salma, Jihan Hanifah

 

1 Response

Leave a Reply