Belajar dari Kampus Negeri Gajah Putih untuk Penguatan dan Moderenisasi Proses Pembelajaran Histologi dan Embriologi dengan Teknologi “Slide Scanner”

Di era pesatnya kemajuan teknologi dan informasi pada dekade akhir ini, proses digitalisasi dalam segala aspek kehidupan sudah tidak terhindarkan lagi, hal ini juga terjadi pada dunia pendidikan, dimana loncatan teknologi yang sebegitu masifnya terjadi, apalagi setelah kita semua menghadapi sulitnya kondisi pada saat COVID-19 mewabah sejak 2020 silam. Proses pendidikan di perguruan tinggi khususnya dibidang anatomi veteriner juga terimbas untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan. Terkait pembelajaran histologi dan embriologi, dimana secara klasikal dilaksanakan dengan menggunakan instrumen khusus berupa mikroskop tentunya akan menghadapi banyak kendala dan kesulitan, ketika semua proses belajar-mengajar dialihkan menjadi proses pembelajaran daring (online). Untuk mengatasi kendala tersebut para pengajar sebenarnya telah menggunakan teknologi digital berupa fotografi mikroskopi yang digunakan untuk menjelaskan suatu struktur mikroskopis dari suatu sediaan histologi ataupun embriologi. Penggunaan live camera yang terhubung secara online juga dilaksanakan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Namun, usaha yang telah dilakukan dirasa masih banyak kekurangannya, dimana proses pembelajara akan cenderung menjadi pembelajaran satu arah dari dosen ke mahasiswa serta sisi negatif lainnya adalah mahasiswa akan kehilangan atau tidak mendapatkan kemampuan untuk melokalisasi/menemukan suatu struktur mikroskopis dan tentunya kehilangan kecakapan kemampuan untuk menggunakan mikroskop.

Kondisi Laboratorium Histologi di FKH Chulalongkorn University (kiri) dan Chiang Mai University (kanan)

 

Belajar dari beberapa kampus di Thailand, empat orang staff dari Divisi Anatomi yang langsung dipimpin oleh ketua divisi, Dr. Epy Muhammad Luqman, drh., M.Si., beserta beberapa staff Suryo Kuncorojakti, drh., M.Vet., Ph.D., Dr. Eka Pramyrtha Hestianah, drh., M.Kes. dan drh. Gracia Angelina Hendarti, M.Si. mencoba menggali beberapa solusi yang mungkin dapat diadopsi untuk melakukan proses digitalisasi slide mikroskopik yang dapat dimanfaatkan pada pembelajaran histologi dan embriologi. Kunjungan yang dilakukan pada tanggal 18 – 25 Juni 2023 ini mengunjungi tiga kampus yaitu Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Khon Kaen University, Chiang Mai University serta Chulalongkorn University dimana ketiga kampus tersebut semuanya telah memanfaatkan teknologi “slide scanner” ini. Teknologi ini merupakan kombinasi fotografi mikroskopik dengan menggunakan resolusi super tinggi sehingga ketika dilakukan pembesaraan citra digital (zoom in) gambar yang dihasilkan akan masih konsisten dan tidak mengaburkan proses identifikasi struktur mikroskopis dari sediaan tersebut. Dengan kata lain teknologi “slide scanner” adalah suatu teknologi yang hampir mirip dengan mesin scanner dokumen, namun yang dilakukan scanning adalah suatu slide atau sediaan mikroskopik. Penggunaan teknologi ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah “time effisien” satu dosen dapat menjelaskan secara langsung bagi kelompok mahasiswa yang ingin mendapatkan penjelasan dari suatu struktur mikroskopis hanya dengan satu sediaan yang telah di pindai. Berdasarkan pengalaman di Chulalongkorn University, sebelum menggunakan teknologi ini, satu sesi praktikum histologi dan embriologi memerlukan waktu tiga jam, namun dengan teknologi ini penggunaan waktu bisa dihemat hingga 50% dari tiap sesinya. Selain itu mahasiswa juga bisa melakukan “self-study” dimana saja dan kapan saja apabila hasil pindai sediaan disimpan didalam suatu server sehingga mahasiswa bisa mengakses data yang ada dalam server tersebut (teknologi ini sangat memungkinkan dikembangkan bersamaan dengan beberapa software yang bertujuaan untuk mengamankan data yang telah disimpan dalam server tersbut). Penggunaan student microscope juga dapat dikurangi ketika digital laboratorium telah dikembangkan serta kebutuhan slide/sediaan mikroskopik bisa diminimalkan, mengingat ada beberapa sediaan yang harus secara khusus dipesan dari luar negeri sehingga prinsip “budget friendly” bisa dipenuhi.

 

Penggunaan teknologi “slide scanner” ini sebenarnya tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran di bidang histologi maupun embriologi. Teknologi ini bisa diperluas peruntukkanya pada semua pembelajaran yang memerlukan instrument student microscope dalam pelaksanaan kesehariannya seperti histopatolog, parasitologi, mikrobiologi serta hematologi dan sitologi.  Selain pemanfaatan dibidang pendidikan, instrument ini juga dimanfaatkan dalam beberapa riset yang memerlukan tampilan citra tinggi serta analisis mendalam dari suatu kajian secara mikroskopik.

Kunjungan staff Anatomi Veteriner di Laboratorium Histologi FKH Chulalongkorn University

 

Namun, dibalik semua keunggulan dan kecanggihan teknologi ini, untuk pengembangan awal teknologi untuk digitalisasi laboratorium berbasis mikroskopik tentunya membutuhkan dana yang cukup besar, perlu kajian mendalam dan seksama untuk bisa merealisasikan teknologi ini di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Semoga suatu saat teknologi ini bisa dihadirkan di Fakultas ketika sehingga proses pembelajaran berbasis mikroskopik seperti Histologi dan Embriologi akan menjadi semakin “fun and enjoyable”. (Suryo Kuncorojakti/Eka Pramyrta Hestianah – Divisi Anvet UNAIR)

Leave a Reply