Sekitar 2,2 miliar orang di dunia bekerja pada pertanian skala kecil dan sekitar 80% orang yang terkena dampak kemiskinan tinggal di daerah pedesaan. Tampaknya, petani kecil dan produsen skala kecil dapat berkontribusi banyak terhadap pengurangan kemiskinan jika mereka dapat berpartisipasi lebih efisien dalam produksi dan rantai nilai. Dalam praktiknya, mereka menghadapi sejumlah tantangan untuk diintegrasikan ke dalam Global Value Chain (GVC) mengingat sumber daya mereka yang terbatas (pengetahuan, jaringan, modal, dan sebagainya) atau kurangnya lingkungan yang mendukung atau akses ke teknologi, inovasi, modal.
Ristaqul Husna Belgania, alumni Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam APEC Workshop on Promoting Small Farmers’ Integration into Global Value Chains (GVCs). Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 21-22 Juni 2023 di Hanoi, Vietnam. Workshop ini diikuti oleh seluruh anggota Ekonomi Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) termasuk Indonesia. Beberapa negara yang hadir dalam workshop ini adalah Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, China Taipei, Chile, Peru, dll.
Kegiatan Workshop APEC ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mendorong partisipasi petani berskala kecil kedalam rantai pasok global melalui diskusi aspek peluang, tantangan, peran kerja sama/asosiasi maupun pemangku kebijakan terkait yang tepat untuk mendukung upaya integrasi ini. Program tersebut juga bertujuan untuk memberikan wawasan lebih terkait diplomasi antar negara-negara Asia Pasifik.
Dalam program tersebut, Belgania mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kondisi koperasi pertanian yang ada di Indonesia dalam mendorong partisipasi atau integrasi petani kecil. Salah satunya usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia dalam meningkatkan taraf 100.000 anggota peternak sapi perah di Pulau Jawa memalui layanan di bidang peternakan, bidang keuangan, dan kesejahteraan sosial.
Pada workshop tersebut alumni S2 Biologi Reproduksi ini juga memperoleh informasi dan pembelajaran dari pengalaman ekonomi anggota APEC lainnya dalam menerapkan kebijakan dan program untuk petani kecil agar dapat masuk ke dalam rantai nilai global. Belgania juga berkontribusi aktif dalam memberikan masukan rencana tindak lanjut peran APEC dalam mendorong partisipasi petani kecil dalam rantai nilai global.
Alumni SAGAVET 2011 ini juga berkesempatan berdiskusi dengan Bapak Deny Abadi, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam terkait hasil workshop APEC. Dalam diskusi tesebut salah satu poin pentingnya adalah baik di Indonesia maupun Vietnam perlu adanya regenerasi di bidang pertanian. Perlu upaya khusus dalam menarik minat generasi muda untuk terjun dalam bidang pertanian, termasuk dokter hewan untuk menjaga ketahanan pangan dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. (/RHB)
Penulis : drh. Ristaqul Husna Belgania, M.Si (Alumni S2 Biologi Reproduksi FKH Unair)